LOCAL AREA NETWORK (LAN) KINERJA TINGGI MODEL FIBER DISTRIBUTED INTERFACE (FDDI)


Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan dari komputer, printer, dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan dan membentuk suatu sistem tertentu. Informasi bergerak melalui kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar informasi (data), mencetak pada printer yang sama dan dapat secara simultan menggunakan program aplikasi yang sama.
LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam satu organisasitertentu, gedung atau kampus yang berukuran sampai dengan beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor atau perusahaan untuk pemakaian bersama dan saling bertukar informasi.
Dengan adanya sistem LAN ini maka beberapa PC yang tadinya bekerja sendiri-sendiri, pada akhirnya dapat bekerja sama dalam batas-batas tertentu, bahkan juga dengan sistem komputer yang lebih besar. Kerjasama yang dapat dilakukan juga semakin berkembang dari hanya pertukaran data sampai saling memakai peralatan yang dihubungkan dengan salah satu sistem komputer.
LAN menjadi sedemikian populernya karena secara umum dapat digunakan sebagai paralatan otomatisasi kantor. Pada gambar 1 nampak sebuah jaringan LAN yang terdiri dari beberapa PC yang diletakkan pada pelbagai tempat. PC yang ada disebut sebagai workstation. Setiap workstation dapat digunakan sebagai stand-allone (komputer yang berdiri sendiri), tetapi juga dapat digunakan untuk meng-access storage ataupun output devices, yang dalam hal ini disebut sebagai peripheral, yang berlokasi saling berjauhan tetapi masih dalam satu jaringan.
Jaringan LAN biasanya akan terdiri atas: File server, berfungsi untuk mengontrol harddisk serta menghubungkannya kedalam jaringan. Utility server, dengan adanya peralatan ini memungkinkan untuk setiap pemakai didalam jaringan bisa menggunakan beberapa peralatan, seperti misalnya modem, ploter dan lainnya. Printer server, berfungsi untuk membagi peng-access-an printer kedalam jaringan sehingga bisa dimanfaatkan seluruh pemakai. Gateway, merupakan suatu perlatan didalam jaringan yang berguna untuk melakukan komunikasi dengan jaringan yang lain.
Gambar 1. Model Jaringan LAN
Sesuai dengan namanya, maka LAN hanya bisa menjangkau daerah yang areanya terbatas (local), seperti misalnya dalam satu gedung, satu departemen ataupun satu kampus (saat ini pengertian terbatas diartikan tidak lebih dari 20 km). Dan dikarenakan pendeknya jarak yang ada, maka kecepatan transmisi data menjadi sangat tinggi.
Tuntutan kebututuhan aktivitas dalam komunikasi data menggunakan LAN saat ini,  diperlukan suatu jaringan yang memiliki kinerja yang tinggi, kecepatan akses yang tinggi, jarak jangkauan luas, dan kehandalan yang tinggi.
            Pada saat ini telah banyak dikembangkan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja LAN menjadi lebih tinggi. Hal-hal yang telah dikembangkan untuk Kinerja LAN yang tinggi adalah sebagai berikut:

 1.      FDDI
FDDI adalah Fiber Distributid Data Interface (FDDI) yang merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps yang jarak jakauannya dapat mencapai 200 km, dengan menggunakan model token ring.
2.      CDDI
CDDI adalah Copper Distributid Data Iterface yang merupakan pengembangan protokol FDDI yang lebih dari dua pasang kabel.
3.      Fast Ethernet
Fast Ethernet merupakan perangkat untuk mendukung LAN berkapasitas 10 Mbps yang banyak memerlukan perangkat pendukung seperti repeater, bridge, router untuk memperoleh transfer rate yang lebih tinggi.
4.      Gigabit Ethernet
Gigabit Ethernet adalah suatu perluasan IEEE 802.3 Ethernet standard. Yang berdasarkan pada Ethernet protokol untuk peningkatan kecepatan akses menjadi sepuluh kali lipat mencapat 1000 Mbps atau 1 Gbps.
5.      100VG-ANYLAN
100VG-ANYLAN adalah suatu spesifikasi IEEE untuk 100-Mbps Token Ring dan Ethernet dengan implementasi lebih dari 4-pasang kabel UTP. Layer MAC tidak kompatibel dengan IEEE 802.3 Layer MAC.
6.      HPPI
HPPI (High Performance Paralel Interface) pada awalnya dirancang sebagai saluran data point to point dengan bentuk master – slave yang menggunakan kabel dedicated tanpa switching. Kapasitas yang disediakan 800 Mbps dan 1600 Mbps. Pada kapasitas 800 Mbps digunakan 50 kabel twisted pair untuk menyalurkan 50 bit (32 bit data + 18 bit kontrol). Setiap 40 nanodetik sebuah word dipindahkan ke saluran secara simplex dengan panjang tak lebih dari 25 m.
7.      FIBRE CHANEL
Merupakan sistem jaringan dengan menggunakan fiber optik yang mampu menyediakan kapasitas sangat besar karena mempunyai lebar pita yang sangat lebar sehingga dapat digunakan untuk keperluan komunikasi data  dengan kecepatan yang sangat tinggi.
B. PEMBATASAN MASALAH
            Mengingat banyaknya model dalam LAN Kinerja tinggi penyusun dalam penulisan makalah ini membatasi masalah yang dibahas hanya FDDI, yang meliputi:
  1. Pengertian FDDI
  2. Media Transmisi FDDI
  3. Spesifikasi FDDI
  4. Tipe FDDI
  5. Toleransi Kegagalan FDDI
  6. Keuntungan FDDI

C. PEMBAHASAN

1. Pengertian Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps dengan menerapkan metode token-passing. FDDI berbeda dengan teknologi Token Ring yang lama, dengan menerapkan dual-ring yang menggunaan kabel serat kaca.
FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga biasa.
FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap ringnya saling berlawanan arah (disebut counter-rotating). Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring primer ada kegagalan maka jaringan FDDI masih dapat berfungsi dengan secara otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang akan digunakan untuk pengiriman data dan ring secondary akan selalu idle, kecuali dibutuhkan.
Bentuk dasar arstektur ring FDDI:
Gambar 2. Bentuk dasar arsitektur FDDI
             Standards FDDI dikembangkan oleh American National Standards Institute(ANSI) X3T9.5 pada pertengahan tahun 1980an, dan diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO).

2. Media Transmisi FDDI
FDDI menggunakan serat kaca sebagai media transmisi utamanya, namun juga dapat menggunakan media transmisi kabel tembaga dengan menggunakan spesifikasiCopper Distributed Data Interface (CDDI).
FDDI mendefinisikan dua tipe kabel serat yang dapat digunakan, yaitu  Single-mode–Kabel serat single-mode memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk penghantaran melalui serat. (Sebuah mode adalah sebuah cahaya yang masuk dalam fiber pada sudut pantulan tertentu.), dan Multimode – Serat Multimode memungkinkan beberapa mode cahaya yang dirambatkan melalui kabel serat. Gambar di bawah ini menunjukkan single-mode fiber menggunakan sebuah sumber cahaya laser dan multimode fiber menggunakan sumber cahya LED :
 Gambar 3. Kabel Fiber untuk single mode dan multimode
Perbandingan antara Single Mode dan Multimode Fiber: Serat Single-mode menyediakan kapasitas lepar pita transmisi yang lebih besar dan rentang panjang kabel serat yang lebih jauh daripada multimode fiber. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa mode perambatan cahaya pada kabel serat yang dapat menghantarkan pada jarak yang berbeda-beda. (tergantung pada besarnya sudut pantulan). Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan setiap cahaya datang di tujuan pada waktu yang berbeda. (Keadaan ini disebut dengan modal dispersion.) Kabel serat single-mode seringkali digunakan untuk menghubungkan antar gedung, sedangkan kbel serat multimode sering kali digunakan untuk menghubungkan ruang atau lantai dalam satu gedung. Kabel serat multimode menggunakan Light-Emitting Diodes (LEDs) sebagai alat untuk menghasilkan cahaya, sedangkan single-mode secara umum menggunakan sinar laser.

3. Spesifikasi FDDI
Spesifikasi FDDI standar didefinisikan dalam 4 spesifikasi, yaitu:
a.      Media Access Control (MAC) – Spesifikasi MAC mendefinisikan bagaimana suatu media transmisi diakses, termasuk definisi format frame, penanganan token, pengalamatan, algoritma perhitungan cyclic redundancy check (CRC), dan mekanisme error recovery.
b.      Physical Layer Protocol (PHY) – Spefisikasi PHY mendefinisikan prosedur enkoding/dekoding data, kebutuhan clock, framing dan fungsi lainnya.
c.      Physical Medium Dependent (PMD) — PMD mendefinisikan karakteristik media tarnsmisi, termasuk sambungan serat kaca, level listrik, bit error rates, komponen optik, dan konektor yang dibutuhkan.
d.      Station Management (SMT) — Spesifikasi SMT mendefinisikan konfigurasi stasiun FDDI, konfigurasi ring, dan kontrol terhadap ring, termasuk penambahan dan pengurangan stasiun baru, inisialisasi, perlindungan terhadap kegagaan dan recovery, penjadwalan, dan koleksi data statistik tentang jaringan FDDI.
Gambar di bawah ini menunjukkan 4 spefisikasi FDDI, dan hubungan satu dengan lainnya dan hubungannya dengan sublapisan Logical Link Control (LLC) :
Gambar 4. Spesifikasi FDDI
 Ada spesifikasi FDDI dan model OSI, yaitu spesfikasi fisik dan media-access dari model Open System Interconnection (OSI) dan serupa dengan IEEE 802.3 Ethernet dan IEEE 802.5 Token Ring dalam relasinya dengan model OSI.
Gambar berikut menunjukkan spesfikasi FDDI dan hubungannya dengan model OSI:
Gambar 5. Spesifikasi FDDI model OSI

4. Tipe Peralatan FDDI
            Ada tiga tipe peralatan/perlengkapan FDDI, yaitu:
a. Single-Attachment Station (SAS),
Single-Attachment Station (SAS) adalah sebuah SAS dipasangkan hanya ke salah satu ring FDDI melalui sebuah concentrator, yang dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 6. Tipe SAS FDDI
b. Dual-Attachment Station (DAS)
Dual-Attachment Station (DAS) – Setiap FDDI DAS memiliki 2 port, ditentukan dengan A dan B. Port-port tersebut menghubungkan DAS ke dual ring FDDI. Oleh karena itu, setiap port menyediakan sebuah koneksi untuk kedua ring, baik primer maupun sekunder. DAS dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 7. Tipe DAS FDDI
c. Concentrator (Dual-Attachment Concentrator [DAC])
Concentrator FDDI (juga disebut dengan dual-attachment concentrator
[DAC]) adalah “bangunan” penting dari sebuah jaringan FDDI. Concentrator terpasang langsung bak dengan ring primer maupun sekunder, dan menyakinkan bahwa kegagalan atau listrik mati pada sembarang SAS tidak menjadikan ring mati. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika peralatan yang dipasang adalah peralatan yang sering dimatikan atau dihidupkan, contohnya adalah PC. Gambar berikut menunjukkan terpasangnya SAS, DAS dan concentrator pada ring FDDI:
Gambar 8. Tipe Concentrator FDDI
5. Toleransi Kegagalan FDDI
FDDI menyediakan beberapa mekanisme untuk mendukung toleransi kegagalan pada jaringan FDDI, yaitu :
a. Dual Ring
Dual Ring adalah konfigurasi utama untuk toleransi kegagalan untuk semua jaringan FDDI. Dual ring adalah kemampuan utama dari FDDI untuk menangani kegagalan pada jaringannya. Jika sebuah stasiun pada dual ring gagal atau mati, atau kabel rusak, konfigurasi dual ring secara otomatis melakukan “wrapped” (kembali ke dirinya sendiri) menjadi satu ring. Ketika ring di “wrapped”, topology dual-ring menjaditopology single-ring.
Gambar 9. Dual Ring

Ring Recovery after a Station Failure
Ketika sebuah stasiun mengalami kegagalan, perlengkapan yang berada di kedua sisinya akan di “wrap” membentuk ring tunggal. Operasi jaringan akan dilanjutkan kembali untuk stasiun yang masih terhubung pada ring.

Ring Recovery after a Cable Failure
Ketika kabel mengalami kegagalan, peralatan yang berada di kedua ujungya akan melakukan “wrap”. Dan kemudian jaringan beroperasi kembali.

- “Recovery” after Multiple Faults
Ketika dua atau lebih kegagalan terjadi, ring FDDI dibagi menjadi dua atau lebih ring yang independen yang tentu saja tidak memungkinkan satu ring dengan ring lainnya saling terinterkoneksi.

Optical Bypass Switch
Sebuah optical bypass switch menyediakan operasi dual-ring secara berkelanjutan jika sebuah perangkat pada dual ring mati atau gagal.

c. Dual Homing
Dual homing menyediakan sebuah konfigurasi yang redundan untuk perangkat yang kritis pada jaringan FDDI. Perlengkapan penting seperti router atau mainframe dapat menggunakan teknik dua-homing yang menyediakan tambaan perlengkapan yang serupa untuk mendukung operasi yang kritis. Dalam situasi dual-homing, perlengkapan yang kritis dihubungkan ke dua concentrator. Satu pasang sambungan concentrator dinyatakan sebagai sambungan aktif, dan pasangan lainnya dinyatakan sebagai passive.
Gambar 10. Model Dual-Homing
Sambungan passive akan terus berada pada status backup sambungan, sampai sambunan primer dinyatakan gagal. Ketika hal ini terjadi, sambungan passive secara otomatis diaktifkan.
Adapun Frame Format FDDI dapat diambarkan seperti gambar di bawah ini:

Gambar 10. Frame Format FDDI

Keterangan:
-          Preamble — A unique sequence that prepares each station for an upcoming frame.
-          Start Delimiter — Indicates the beginning of a frame by employing a signaling pattern that
-          differentiates it from the rest of the frame.
-          Frame Control — Indicates the size of the address fields, whether the frame contains
-          asynchronous or synchronous data, and other control information.LOCAL AREA NETWORK (LAN) KINERJA TINGGI
MODEL FIBER DISTRIBUTED INTERFACE (FDDI)

A. PENDAHULUAN
Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan dari komputer, printer, dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan dan membentuk suatu sistem tertentu. Informasi bergerak melalui kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar informasi (data), mencetak pada printer yang sama dan dapat secara simultan menggunakan program aplikasi yang sama.
LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam satu organisasitertentu, gedung atau kampus yang berukuran sampai dengan beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor atau perusahaan untuk pemakaian bersama dan saling bertukar informasi.
Dengan adanya sistem LAN ini maka beberapa PC yang tadinya bekerja sendiri-sendiri, pada akhirnya dapat bekerja sama dalam batas-batas tertentu, bahkan juga dengan sistem komputer yang lebih besar. Kerjasama yang dapat dilakukan juga semakin berkembang dari hanya pertukaran data sampai saling memakai peralatan yang dihubungkan dengan salah satu sistem komputer.
LAN menjadi sedemikian populernya karena secara umum dapat digunakan sebagai paralatan otomatisasi kantor. Pada gambar 1 nampak sebuah jaringan LAN yang terdiri dari beberapa PC yang diletakkan pada pelbagai tempat. PC yang ada disebut sebagai workstation. Setiap workstation dapat digunakan sebagai stand-allone (komputer yang berdiri sendiri), tetapi juga dapat digunakan untuk meng-access storage ataupun output devices, yang dalam hal ini disebut sebagai peripheral, yang berlokasi saling berjauhan tetapi masih dalam satu jaringan.
Jaringan LAN biasanya akan terdiri atas: File server, berfungsi untuk mengontrol harddisk serta menghubungkannya kedalam jaringan. Utility server, dengan adanya peralatan ini memungkinkan untuk setiap pemakai didalam jaringan bisa menggunakan beberapa peralatan, seperti misalnya modem, ploter dan lainnya. Printer server, berfungsi untuk membagi peng-access-an printer kedalam jaringan sehingga bisa dimanfaatkan seluruh pemakai. Gateway, merupakan suatu perlatan didalam jaringan yang berguna untuk melakukan komunikasi dengan jaringan yang lain.
Gambar 1. Model Jaringan LAN
Sesuai dengan namanya, maka LAN hanya bisa menjangkau daerah yang areanya terbatas (local), seperti misalnya dalam satu gedung, satu departemen ataupun satu kampus (saat ini pengertian terbatas diartikan tidak lebih dari 20 km). Dan dikarenakan pendeknya jarak yang ada, maka kecepatan transmisi data menjadi sangat tinggi.
Tuntutan kebututuhan aktivitas dalam komunikasi data menggunakan LAN saat ini,  diperlukan suatu jaringan yang memiliki kinerja yang tinggi, kecepatan akses yang tinggi, jarak jangkauan luas, dan kehandalan yang tinggi.
            Pada saat ini telah banyak dikembangkan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja LAN menjadi lebih tinggi. Hal-hal yang telah dikembangkan untuk Kinerja LAN yang tinggi adalah sebagai berikut:

 1.      FDDI
FDDI adalah Fiber Distributid Data Interface (FDDI) yang merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps yang jarak jakauannya dapat mencapai 200 km, dengan menggunakan model token ring.
2.      CDDI
CDDI adalah Copper Distributid Data Iterface yang merupakan pengembangan protokol FDDI yang lebih dari dua pasang kabel.
3.      Fast Ethernet
Fast Ethernet merupakan perangkat untuk mendukung LAN berkapasitas 10 Mbps yang banyak memerlukan perangkat pendukung seperti repeater, bridge, router untuk memperoleh transfer rate yang lebih tinggi.
4.      Gigabit Ethernet
Gigabit Ethernet adalah suatu perluasan IEEE 802.3 Ethernet standard. Yang berdasarkan pada Ethernet protokol untuk peningkatan kecepatan akses menjadi sepuluh kali lipat mencapat 1000 Mbps atau 1 Gbps.
5.      100VG-ANYLAN
100VG-ANYLAN adalah suatu spesifikasi IEEE untuk 100-Mbps Token Ring dan Ethernet dengan implementasi lebih dari 4-pasang kabel UTP. Layer MAC tidak kompatibel dengan IEEE 802.3 Layer MAC.
6.      HPPI
HPPI (High Performance Paralel Interface) pada awalnya dirancang sebagai saluran data point to point dengan bentuk master – slave yang menggunakan kabel dedicated tanpa switching. Kapasitas yang disediakan 800 Mbps dan 1600 Mbps. Pada kapasitas 800 Mbps digunakan 50 kabel twisted pair untuk menyalurkan 50 bit (32 bit data + 18 bit kontrol). Setiap 40 nanodetik sebuah word dipindahkan ke saluran secara simplex dengan panjang tak lebih dari 25 m.
7.      FIBRE CHANEL
Merupakan sistem jaringan dengan menggunakan fiber optik yang mampu menyediakan kapasitas sangat besar karena mempunyai lebar pita yang sangat lebar sehingga dapat digunakan untuk keperluan komunikasi data  dengan kecepatan yang sangat tinggi.
B. PEMBATASAN MASALAH
            Mengingat banyaknya model dalam LAN Kinerja tinggi penyusun dalam penulisan makalah ini membatasi masalah yang dibahas hanya FDDI, yang meliputi:
Pengertian FDDI
Media Transmisi FDDI
Spesifikasi FDDI
Tipe FDDI
Toleransi Kegagalan FDDI
Keuntungan FDDI

C. PEMBAHASAN

1. Pengertian Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps dengan menerapkan metode token-passing. FDDI berbeda dengan teknologi Token Ring yang lama, dengan menerapkan dual-ring yang menggunaan kabel serat kaca.
FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga biasa.
FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap ringnya saling berlawanan arah (disebut counter-rotating). Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring primer ada kegagalan maka jaringan FDDI masih dapat berfungsi dengan secara otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang akan digunakan untuk pengiriman data dan ring secondary akan selalu idle, kecuali dibutuhkan.
Bentuk dasar arstektur ring FDDI:
Gambar 2. Bentuk dasar arsitektur FDDI
             Standards FDDI dikembangkan oleh American National Standards Institute (ANSI) X3T9.5 pada pertengahan tahun 1980an, dan diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO).

2. Media Transmisi FDDI
FDDI menggunakan serat kaca sebagai media transmisi utamanya, namun juga dapat menggunakan media transmisi kabel tembaga dengan menggunakan spesifikasi Copper Distributed Data Interface (CDDI).
FDDI mendefinisikan dua tipe kabel serat yang dapat digunakan, yaitu  Single-mode–Kabel serat single-mode memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk penghantaran melalui serat. (Sebuah mode adalah sebuah cahaya yang masuk dalam fiber pada sudut pantulan tertentu.), dan Multimode – Serat Multimode memungkinkan beberapa mode cahaya yang dirambatkan melalui kabel serat. Gambar di bawah ini menunjukkan single-mode fiber menggunakan sebuah sumber cahaya laser dan multimode fiber menggunakan sumber cahya LED :
 Gambar 3. Kabel Fiber untuk single mode dan multimode
Perbandingan antara Single Mode dan Multimode Fiber: Serat Single-mode menyediakan kapasitas lepar pita transmisi yang lebih besar dan rentang panjang kabel serat yang lebih jauh daripada multimode fiber. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa mode perambatan cahaya pada kabel serat yang dapat menghantarkan pada jarak yang berbeda-beda. (tergantung pada besarnya sudut pantulan). Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan setiap cahaya datang di tujuan pada waktu yang berbeda. (Keadaan ini disebut dengan modal dispersion.) Kabel serat single-mode seringkali digunakan untuk menghubungkan antar gedung, sedangkan kbel serat multimode sering kali digunakan untuk menghubungkan ruang atau lantai dalam satu gedung. Kabel serat multimode menggunakan Light-Emitting Diodes (LEDs) sebagai alat untuk menghasilkan cahaya, sedangkan single-mode secara umum menggunakan sinar laser.

3. Spesifikasi FDDI
Spesifikasi FDDI standar didefinisikan dalam 4 spesifikasi, yaitu:
a.      Media Access Control (MAC) – Spesifikasi MAC mendefinisikan bagaimana suatu media transmisi diakses, termasuk definisi format frame, penanganan token, pengalamatan, algoritma perhitungan cyclic redundancy check (CRC), dan mekanisme error recovery.
b.      Physical Layer Protocol (PHY) – Spefisikasi PHY mendefinisikan prosedur enkoding/dekoding data, kebutuhan clock, framing dan fungsi lainnya.
c.      Physical Medium Dependent (PMD) — PMD mendefinisikan karakteristik media tarnsmisi, termasuk sambungan serat kaca, level listrik, bit error rates, komponen optik, dan konektor yang dibutuhkan.
d.      Station Management (SMT) — Spesifikasi SMT mendefinisikan konfigurasi stasiun FDDI, konfigurasi ring, dan kontrol terhadap ring, termasuk penambahan dan pengurangan stasiun baru, inisialisasi, perlindungan terhadap kegagaan dan recovery, penjadwalan, dan koleksi data statistik tentang jaringan FDDI.
Gambar di bawah ini menunjukkan 4 spefisikasi FDDI, dan hubungan satu dengan lainnya dan hubungannya dengan sublapisan Logical Link Control (LLC) :
Gambar 4. Spesifikasi FDDI
 Ada spesifikasi FDDI dan model OSI, yaitu spesfikasi fisik dan media-access dari model Open System Interconnection (OSI) dan serupa dengan IEEE 802.3 Ethernet dan IEEE 802.5 Token Ring dalam relasinya dengan model OSI.
Gambar berikut menunjukkan spesfikasi FDDI dan hubungannya dengan model OSI:
Gambar 5. Spesifikasi FDDI model OSI

4. Tipe Peralatan FDDI
            Ada tiga tipe peralatan/perlengkapan FDDI, yaitu:
a. Single-Attachment Station (SAS),
Single-Attachment Station (SAS) adalah sebuah SAS dipasangkan hanya ke salah satu ring FDDI melalui sebuah concentrator, yang dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 6. Tipe SAS FDDI
b. Dual-Attachment Station (DAS)
Dual-Attachment Station (DAS) – Setiap FDDI DAS memiliki 2 port, ditentukan dengan A dan B. Port-port tersebut menghubungkan DAS ke dual ring FDDI. Oleh karena itu, setiap port menyediakan sebuah koneksi untuk kedua ring, baik primer maupun sekunder. DAS dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 7. Tipe DAS FDDI
c. Concentrator (Dual-Attachment Concentrator [DAC])
Concentrator FDDI (juga disebut dengan dual-attachment concentrator
[DAC]) adalah “bangunan” penting dari sebuah jaringan FDDI. Concentrator terpasang langsung bak dengan ring primer maupun sekunder, dan menyakinkan bahwa kegagalan atau listrik mati pada sembarang SAS tidak menjadikan ring mati. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika peralatan yang dipasang adalah peralatan yang sering dimatikan atau dihidupkan, contohnya adalah PC. Gambar berikut menunjukkan terpasangnya SAS, DAS dan concentrator pada ring FDDI:
Gambar 8. Tipe Concentrator FDDI
5. Toleransi Kegagalan FDDI
FDDI menyediakan beberapa mekanisme untuk mendukung toleransi kegagalan pada jaringan FDDI, yaitu :
a. Dual Ring
Dual Ring adalah konfigurasi utama untuk toleransi kegagalan untuk semua jaringan FDDI. Dual ring adalah kemampuan utama dari FDDI untuk menangani kegagalan pada jaringannya. Jika sebuah stasiun pada dual ring gagal atau mati, atau kabel rusak, konfigurasi dual ring secara otomatis melakukan “wrapped” (kembali ke dirinya sendiri) menjadi satu ring. Ketika ring di “wrapped”, topology dual-ring menjadi topology single-ring.
Gambar 9. Dual Ring

- Ring Recovery after a Station Failure
Ketika sebuah stasiun mengalami kegagalan, perlengkapan yang berada di kedua sisinya akan di “wrap” membentuk ring tunggal. Operasi jaringan akan dilanjutkan kembali untuk stasiun yang masih terhubung pada ring.

- Ring Recovery after a Cable Failure
Ketika kabel mengalami kegagalan, peralatan yang berada di kedua ujungya akan melakukan “wrap”. Dan kemudian jaringan beroperasi kembali.

- “Recovery” after Multiple Faults
Ketika dua atau lebih kegagalan terjadi, ring FDDI dibagi menjadi dua atau lebih ring yang independen yang tentu saja tidak memungkinkan satu ring dengan ring lainnya saling terinterkoneksi.

- Optical Bypass Switch
Sebuah optical bypass switch menyediakan operasi dual-ring secara berkelanjutan jika sebuah perangkat pada dual ring mati atau gagal.

c. Dual HomingJaringan Komputer adalah sebuah kumpulan dari komputer, printer, dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan dan membentuk suatu sistem tertentu. Informasi bergerak melalui kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar informasi (data), mencetak pada printer yang sama dan dapat secara simultan menggunakan program aplikasi yang sama.
LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam satu organisasitertentu, gedung atau kampus yang berukuran sampai dengan beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor atau perusahaan untuk pemakaian bersama dan saling bertukar informasi.
Dengan adanya sistem LAN ini maka beberapa PC yang tadinya bekerja sendiri-sendiri, pada akhirnya dapat bekerja sama dalam batas-batas tertentu, bahkan juga dengan sistem komputer yang lebih besar. Kerjasama yang dapat dilakukan juga semakin berkembang dari hanya pertukaran data sampai saling memakai peralatan yang dihubungkan dengan salah satu sistem komputer.
LAN menjadi sedemikian populernya karena secara umum dapat digunakan sebagai paralatan otomatisasi kantor. Pada gambar 1 nampak sebuah jaringan LAN yang terdiri dari beberapa PC yang diletakkan pada pelbagai tempat. PC yang ada disebut sebagai workstation. Setiap workstation dapat digunakan sebagai stand-allone (komputer yang berdiri sendiri), tetapi juga dapat digunakan untuk meng-access storage ataupun output devices, yang dalam hal ini disebut sebagai peripheral, yang berlokasi saling berjauhan tetapi masih dalam satu jaringan.
Jaringan LAN biasanya akan terdiri atas: File server, berfungsi untuk mengontrol harddisk serta menghubungkannya kedalam jaringan. Utility server, dengan adanya peralatan ini memungkinkan untuk setiap pemakai didalam jaringan bisa menggunakan beberapa peralatan, seperti misalnya modem, ploter dan lainnya. Printer server, berfungsi untuk membagi peng-access-an printer kedalam jaringan sehingga bisa dimanfaatkan seluruh pemakai. Gateway, merupakan suatu perlatan didalam jaringan yang berguna untuk melakukan komunikasi dengan jaringan yang lain.
Gambar 1. Model Jaringan LAN
Sesuai dengan namanya, maka LAN hanya bisa menjangkau daerah yang areanya terbatas (local), seperti misalnya dalam satu gedung, satu departemen ataupun satu kampus (saat ini pengertian terbatas diartikan tidak lebih dari 20 km). Dan dikarenakan pendeknya jarak yang ada, maka kecepatan transmisi data menjadi sangat tinggi.
Tuntutan kebututuhan aktivitas dalam komunikasi data menggunakan LAN saat ini,  diperlukan suatu jaringan yang memiliki kinerja yang tinggi, kecepatan akses yang tinggi, jarak jangkauan luas, dan kehandalan yang tinggi.
            Pada saat ini telah banyak dikembangkan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja LAN menjadi lebih tinggi. Hal-hal yang telah dikembangkan untuk Kinerja LAN yang tinggi adalah sebagai berikut:

 1.      FDDI
FDDI adalah Fiber Distributid Data Interface (FDDI) yang merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps yang jarak jakauannya dapat mencapai 200 km, dengan menggunakan model token ring.
2.      CDDI
CDDI adalah Copper Distributid Data Iterface yang merupakan pengembangan protokol FDDI yang lebih dari dua pasang kabel.
3.      Fast Ethernet
Fast Ethernet merupakan perangkat untuk mendukung LAN berkapasitas 10 Mbps yang banyak memerlukan perangkat pendukung seperti repeater, bridge, router untuk memperoleh transfer rate yang lebih tinggi.
4.      Gigabit Ethernet
Gigabit Ethernet adalah suatu perluasan IEEE 802.3 Ethernet standard. Yang berdasarkan pada Ethernet protokol untuk peningkatan kecepatan akses menjadi sepuluh kali lipat mencapat 1000 Mbps atau 1 Gbps.
5.      100VG-ANYLAN
100VG-ANYLAN adalah suatu spesifikasi IEEE untuk 100-Mbps Token Ring dan Ethernet dengan implementasi lebih dari 4-pasang kabel UTP. Layer MAC tidak kompatibel dengan IEEE 802.3 Layer MAC.
6.      HPPI
HPPI (High Performance Paralel Interface) pada awalnya dirancang sebagai saluran data point to point dengan bentuk master – slave yang menggunakan kabel dedicated tanpa switching. Kapasitas yang disediakan 800 Mbps dan 1600 Mbps. Pada kapasitas 800 Mbps digunakan 50 kabel twisted pair untuk menyalurkan 50 bit (32 bit data + 18 bit kontrol). Setiap 40 nanodetik sebuah word dipindahkan ke saluran secara simplex dengan panjang tak lebih dari 25 m.
7.      FIBRE CHANEL
Merupakan sistem jaringan dengan menggunakan fiber optik yang mampu menyediakan kapasitas sangat besar karena mempunyai lebar pita yang sangat lebar sehingga dapat digunakan untuk keperluan komunikasi data  dengan kecepatan yang sangat tinggi.
B. PEMBATASAN MASALAH
            Mengingat banyaknya model dalam LAN Kinerja tinggi penyusun dalam penulisan makalah ini membatasi masalah yang dibahas hanya FDDI, yang meliputi:
Pengertian FDDI
Media Transmisi FDDI
Spesifikasi FDDI
Tipe FDDI
Toleransi Kegagalan FDDI
Keuntungan FDDI

C. PEMBAHASAN

1. Pengertian Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps dengan menerapkan metode token-passing. FDDI berbeda dengan teknologi Token Ring yang lama, dengan menerapkan dual-ring yang menggunaan kabel serat kaca.
FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga biasa.
FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap ringnya saling berlawanan arah (disebut counter-rotating). Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring primer ada kegagalan maka jaringan FDDI masih dapat berfungsi dengan secara otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang akan digunakan untuk pengiriman data dan ring secondary akan selalu idle, kecuali dibutuhkan.
Bentuk dasar arstektur ring FDDI:
Gambar 2. Bentuk dasar arsitektur FDDI
             Standards FDDI dikembangkan oleh American National Standards Institute(ANSI) X3T9.5 pada pertengahan tahun 1980an, dan diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO).

2. Media Transmisi FDDI
FDDI menggunakan serat kaca sebagai media transmisi utamanya, namun juga dapat menggunakan media transmisi kabel tembaga dengan menggunakan spesifikasiCopper Distributed Data Interface (CDDI).
FDDI mendefinisikan dua tipe kabel serat yang dapat digunakan, yaitu  Single-mode–Kabel serat single-mode memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk penghantaran melalui serat. (Sebuah mode adalah sebuah cahaya yang masuk dalam fiber pada sudut pantulan tertentu.), dan Multimode – Serat Multimode memungkinkan beberapa mode cahaya yang dirambatkan melalui kabel serat. Gambar di bawah ini menunjukkan single-mode fiber menggunakan sebuah sumber cahaya laser dan multimode fiber menggunakan sumber cahya LED :
 Gambar 3. Kabel Fiber untuk single mode dan multimode
Perbandingan antara Single Mode dan Multimode Fiber: Serat Single-mode menyediakan kapasitas lepar pita transmisi yang lebih besar dan rentang panjang kabel serat yang lebih jauh daripada multimode fiber. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa mode perambatan cahaya pada kabel serat yang dapat menghantarkan pada jarak yang berbeda-beda. (tergantung pada besarnya sudut pantulan). Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan setiap cahaya datang di tujuan pada waktu yang berbeda. (Keadaan ini disebut dengan modal dispersion.) Kabel serat single-mode seringkali digunakan untuk menghubungkan antar gedung, sedangkan kbel serat multimode sering kali digunakan untuk menghubungkan ruang atau lantai dalam satu gedung. Kabel serat multimode menggunakan Light-Emitting Diodes (LEDs) sebagai alat untuk menghasilkan cahaya, sedangkan single-mode secara umum menggunakan sinar laser.

3. Spesifikasi FDDI
Spesifikasi FDDI standar didefinisikan dalam 4 spesifikasi, yaitu:
a.      Media Access Control (MAC) – Spesifikasi MAC mendefinisikan bagaimana suatu media transmisi diakses, termasuk definisi format frame, penanganan token, pengalamatan, algoritma perhitungan cyclic redundancy check (CRC), dan mekanisme error recovery.
b.      Physical Layer Protocol (PHY) – Spefisikasi PHY mendefinisikan prosedur enkoding/dekoding data, kebutuhan clock, framing dan fungsi lainnya.
c.      Physical Medium Dependent (PMD) — PMD mendefinisikan karakteristik media tarnsmisi, termasuk sambungan serat kaca, level listrik, bit error rates, komponen optik, dan konektor yang dibutuhkan.
d.      Station Management (SMT) — Spesifikasi SMT mendefinisikan konfigurasi stasiun FDDI, konfigurasi ring, dan kontrol terhadap ring, termasuk penambahan dan pengurangan stasiun baru, inisialisasi, perlindungan terhadap kegagaan dan recovery, penjadwalan, dan koleksi data statistik tentang jaringan FDDI.
Gambar di bawah ini menunjukkan 4 spefisikasi FDDI, dan hubungan satu dengan lainnya dan hubungannya dengan sublapisan Logical Link Control (LLC) :
Gambar 4. Spesifikasi FDDI
 Ada spesifikasi FDDI dan model OSI, yaitu spesfikasi fisik dan media-access dari model Open System Interconnection (OSI) dan serupa dengan IEEE 802.3 Ethernet dan IEEE 802.5 Token Ring dalam relasinya dengan model OSI.
Gambar berikut menunjukkan spesfikasi FDDI dan hubungannya dengan model OSI:
Gambar 5. Spesifikasi FDDI model OSI

4. Tipe Peralatan FDDI
            Ada tiga tipe peralatan/perlengkapan FDDI, yaitu:
a. Single-Attachment Station (SAS),
Single-Attachment Station (SAS) adalah sebuah SAS dipasangkan hanya ke salah satu ring FDDI melalui sebuah concentrator, yang dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 6. Tipe SAS FDDI
b. Dual-Attachment Station (DAS)
Dual-Attachment Station (DAS) – Setiap FDDI DAS memiliki 2 port, ditentukan dengan A dan B. Port-port tersebut menghubungkan DAS ke dual ring FDDI. Oleh karena itu, setiap port menyediakan sebuah koneksi untuk kedua ring, baik primer maupun sekunder. DAS dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 7. Tipe DAS FDDI
c. Concentrator (Dual-Attachment Concentrator [DAC])
Concentrator FDDI (juga disebut dengan dual-attachment concentrator
[DAC]) adalah “bangunan” penting dari sebuah jaringan FDDI. Concentrator terpasang langsung bak dengan ring primer maupun sekunder, dan menyakinkan bahwa kegagalan atau listrik mati pada sembarang SAS tidak menjadikan ring mati. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika peralatan yang dipasang adalah peralatan yang sering dimatikan atau dihidupkan, contohnya adalah PC. Gambar berikut menunjukkan terpasangnya SAS, DAS dan concentrator pada ring FDDI:
Gambar 8. Tipe Concentrator FDDI
5. Toleransi Kegagalan FDDI
FDDI menyediakan beberapa mekanisme untuk mendukung toleransi kegagalan pada jaringan FDDI, yaitu :
a. Dual Ring
Dual Ring adalah konfigurasi utama untuk toleransi kegagalan untuk semua jaringan FDDI. Dual ring adalah kemampuan utama dari FDDI untuk menangani kegagalan pada jaringannya. Jika sebuah stasiun pada dual ring gagal atau mati, atau kabel rusak, konfigurasi dual ring secara otomatis melakukan “wrapped” (kembali ke dirinya sendiri) menjadi satu ring. Ketika ring di “wrapped”, topology dual-ring menjaditopology single-ring.
Gambar 9. Dual Ring

- Ring Recovery after a Station Failure
Ketika sebuah stasiun mengalami kegagalan, perlengkapan yang berada di kedua sisinya akan di “wrap” membentuk ring tunggal. Operasi jaringan akan dilanjutkan kembali untuk stasiun yang masih terhubung pada ring.

- Ring Recovery after a Cable Failure
Ketika kabel mengalami kegagalan, peralatan yang berada di kedua ujungya akan melakukan “wrap”. Dan kemudian jaringan beroperasi kembali.

- “Recovery” after Multiple Faults
Ketika dua atau lebih kegagalan terjadi, ring FDDI dibagi menjadi dua atau lebih ring yang independen yang tentu saja tidak memungkinkan satu ring dengan ring lainnya saling terinterkoneksi.

- Optical Bypass Switch
Sebuah optical bypass switch menyediakan operasi dual-ring secara berkelanjutan jika sebuah perangkat pada dual ring mati atau gagal.

c. Dual Homing
Dual homing menyediakan sebuah konfigurasi yang redundan untuk perangkat yang kritis pada jaringan FDDI. Perlengkapan penting seperti router atau mainframe dapat menggunakan teknik dua-homing yang menyediakan tambaan perlengkapan yang serupa untuk mendukung operasi yang kritis. Dalam situasi dual-homing, perlengkapan yang kritis dihubungkan ke dua concentrator. Satu pasang sambungan concentrator dinyatakan sebagai sambungan aktif, dan pasangan lainnya dinyatakan sebagai passive.
Gambar 10. Model Dual-Homing
Sambungan passive akan terus berada pada status backup sambungan, sampai sambunan primer dinyatakan gagal. Ketika hal ini terjadi, sambungan passive secara otomatis diaktifkan.
Adapun Frame Format FDDI dapat diambarkan seperti gambar di bawah ini:

Gambar 10. Frame Format FDDI

Keterangan:
-          Preamble — A unique sequence that prepares each station for an upcoming frame.
-          Start Delimiter — Indicates the beginning of a frame by employing a signaling pattern that
-          differentiates it from the rest of the frame.
-          Frame Control — Indicates the size of the address fields, whether the frame contains
-          asynchronous or synchronous data, and other control information.LOCAL AREA NETWORK (LAN) KINERJA TINGGI
MODEL FIBER DISTRIBUTED INTERFACE (FDDI)

A. PENDAHULUAN
Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan dari komputer, printer, dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan dan membentuk suatu sistem tertentu. Informasi bergerak melalui kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar informasi (data), mencetak pada printer yang sama dan dapat secara simultan menggunakan program aplikasi yang sama.
LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam satu organisasitertentu, gedung atau kampus yang berukuran sampai dengan beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor atau perusahaan untuk pemakaian bersama dan saling bertukar informasi.
Dengan adanya sistem LAN ini maka beberapa PC yang tadinya bekerja sendiri-sendiri, pada akhirnya dapat bekerja sama dalam batas-batas tertentu, bahkan juga dengan sistem komputer yang lebih besar. Kerjasama yang dapat dilakukan juga semakin berkembang dari hanya pertukaran data sampai saling memakai peralatan yang dihubungkan dengan salah satu sistem komputer.
LAN menjadi sedemikian populernya karena secara umum dapat digunakan sebagai paralatan otomatisasi kantor. Pada gambar 1 nampak sebuah jaringan LAN yang terdiri dari beberapa PC yang diletakkan pada pelbagai tempat. PC yang ada disebut sebagai workstation. Setiap workstation dapat digunakan sebagai stand-allone (komputer yang berdiri sendiri), tetapi juga dapat digunakan untuk meng-access storage ataupun output devices, yang dalam hal ini disebut sebagai peripheral, yang berlokasi saling berjauhan tetapi masih dalam satu jaringan.
Jaringan LAN biasanya akan terdiri atas: File server, berfungsi untuk mengontrol harddisk serta menghubungkannya kedalam jaringan. Utility server, dengan adanya peralatan ini memungkinkan untuk setiap pemakai didalam jaringan bisa menggunakan beberapa peralatan, seperti misalnya modem, ploter dan lainnya. Printer server, berfungsi untuk membagi peng-access-an printer kedalam jaringan sehingga bisa dimanfaatkan seluruh pemakai. Gateway, merupakan suatu perlatan didalam jaringan yang berguna untuk melakukan komunikasi dengan jaringan yang lain.
Gambar 1. Model Jaringan LAN
Sesuai dengan namanya, maka LAN hanya bisa menjangkau daerah yang areanya terbatas (local), seperti misalnya dalam satu gedung, satu departemen ataupun satu kampus (saat ini pengertian terbatas diartikan tidak lebih dari 20 km). Dan dikarenakan pendeknya jarak yang ada, maka kecepatan transmisi data menjadi sangat tinggi.
Tuntutan kebututuhan aktivitas dalam komunikasi data menggunakan LAN saat ini,  diperlukan suatu jaringan yang memiliki kinerja yang tinggi, kecepatan akses yang tinggi, jarak jangkauan luas, dan kehandalan yang tinggi.
            Pada saat ini telah banyak dikembangkan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja LAN menjadi lebih tinggi. Hal-hal yang telah dikembangkan untuk Kinerja LAN yang tinggi adalah sebagai berikut:

 1.      FDDI
FDDI adalah Fiber Distributid Data Interface (FDDI) yang merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps yang jarak jakauannya dapat mencapai 200 km, dengan menggunakan model token ring.
2.      CDDI
CDDI adalah Copper Distributid Data Iterface yang merupakan pengembangan protokol FDDI yang lebih dari dua pasang kabel.
3.      Fast Ethernet
Fast Ethernet merupakan perangkat untuk mendukung LAN berkapasitas 10 Mbps yang banyak memerlukan perangkat pendukung seperti repeater, bridge, router untuk memperoleh transfer rate yang lebih tinggi.
4.      Gigabit Ethernet
Gigabit Ethernet adalah suatu perluasan IEEE 802.3 Ethernet standard. Yang berdasarkan pada Ethernet protokol untuk peningkatan kecepatan akses menjadi sepuluh kali lipat mencapat 1000 Mbps atau 1 Gbps.
5.      100VG-ANYLAN
100VG-ANYLAN adalah suatu spesifikasi IEEE untuk 100-Mbps Token Ring dan Ethernet dengan implementasi lebih dari 4-pasang kabel UTP. Layer MAC tidak kompatibel dengan IEEE 802.3 Layer MAC.
6.      HPPI
HPPI (High Performance Paralel Interface) pada awalnya dirancang sebagai saluran data point to point dengan bentuk master – slave yang menggunakan kabel dedicated tanpa switching. Kapasitas yang disediakan 800 Mbps dan 1600 Mbps. Pada kapasitas 800 Mbps digunakan 50 kabel twisted pair untuk menyalurkan 50 bit (32 bit data + 18 bit kontrol). Setiap 40 nanodetik sebuah word dipindahkan ke saluran secara simplex dengan panjang tak lebih dari 25 m.
7.      FIBRE CHANEL
Merupakan sistem jaringan dengan menggunakan fiber optik yang mampu menyediakan kapasitas sangat besar karena mempunyai lebar pita yang sangat lebar sehingga dapat digunakan untuk keperluan komunikasi data  dengan kecepatan yang sangat tinggi.
B. PEMBATASAN MASALAH
            Mengingat banyaknya model dalam LAN Kinerja tinggi penyusun dalam penulisan makalah ini membatasi masalah yang dibahas hanya FDDI, yang meliputi:
Pengertian FDDI
Media Transmisi FDDI
Spesifikasi FDDI
Tipe FDDI
Toleransi Kegagalan FDDI
Keuntungan FDDI

C. PEMBAHASAN

1. Pengertian Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps dengan menerapkan metode token-passing. FDDI berbeda dengan teknologi Token Ring yang lama, dengan menerapkan dual-ring yang menggunaan kabel serat kaca.
FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga biasa.
FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap ringnya saling berlawanan arah (disebut counter-rotating). Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring primer ada kegagalan maka jaringan FDDI masih dapat berfungsi dengan secara otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang akan digunakan untuk pengiriman data dan ring secondary akan selalu idle, kecuali dibutuhkan.
Bentuk dasar arstektur ring FDDI:
Gambar 2. Bentuk dasar arsitektur FDDI
             Standards FDDI dikembangkan oleh American National Standards Institute (ANSI) X3T9.5 pada pertengahan tahun 1980an, dan diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO).

2. Media Transmisi FDDI
FDDI menggunakan serat kaca sebagai media transmisi utamanya, namun juga dapat menggunakan media transmisi kabel tembaga dengan menggunakan spesifikasi Copper Distributed Data Interface (CDDI).
FDDI mendefinisikan dua tipe kabel serat yang dapat digunakan, yaitu  Single-mode–Kabel serat single-mode memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk penghantaran melalui serat. (Sebuah mode adalah sebuah cahaya yang masuk dalam fiber pada sudut pantulan tertentu.), dan Multimode – Serat Multimode memungkinkan beberapa mode cahaya yang dirambatkan melalui kabel serat. Gambar di bawah ini menunjukkan single-mode fiber menggunakan sebuah sumber cahaya laser dan multimode fiber menggunakan sumber cahya LED :
 Gambar 3. Kabel Fiber untuk single mode dan multimode
Perbandingan antara Single Mode dan Multimode Fiber: Serat Single-mode menyediakan kapasitas lepar pita transmisi yang lebih besar dan rentang panjang kabel serat yang lebih jauh daripada multimode fiber. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa mode perambatan cahaya pada kabel serat yang dapat menghantarkan pada jarak yang berbeda-beda. (tergantung pada besarnya sudut pantulan). Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan setiap cahaya datang di tujuan pada waktu yang berbeda. (Keadaan ini disebut dengan modal dispersion.) Kabel serat single-mode seringkali digunakan untuk menghubungkan antar gedung, sedangkan kbel serat multimode sering kali digunakan untuk menghubungkan ruang atau lantai dalam satu gedung. Kabel serat multimode menggunakan Light-Emitting Diodes (LEDs) sebagai alat untuk menghasilkan cahaya, sedangkan single-mode secara umum menggunakan sinar laser.

3. Spesifikasi FDDI
Spesifikasi FDDI standar didefinisikan dalam 4 spesifikasi, yaitu:
a.      Media Access Control (MAC) – Spesifikasi MAC mendefinisikan bagaimana suatu media transmisi diakses, termasuk definisi format frame, penanganan token, pengalamatan, algoritma perhitungan cyclic redundancy check (CRC), dan mekanisme error recovery.
b.      Physical Layer Protocol (PHY) – Spefisikasi PHY mendefinisikan prosedur enkoding/dekoding data, kebutuhan clock, framing dan fungsi lainnya.
c.      Physical Medium Dependent (PMD) — PMD mendefinisikan karakteristik media tarnsmisi, termasuk sambungan serat kaca, level listrik, bit error rates, komponen optik, dan konektor yang dibutuhkan.
d.      Station Management (SMT) — Spesifikasi SMT mendefinisikan konfigurasi stasiun FDDI, konfigurasi ring, dan kontrol terhadap ring, termasuk penambahan dan pengurangan stasiun baru, inisialisasi, perlindungan terhadap kegagaan dan recovery, penjadwalan, dan koleksi data statistik tentang jaringan FDDI.
Gambar di bawah ini menunjukkan 4 spefisikasi FDDI, dan hubungan satu dengan lainnya dan hubungannya dengan sublapisan Logical Link Control (LLC) :
Gambar 4. Spesifikasi FDDI
 Ada spesifikasi FDDI dan model OSI, yaitu spesfikasi fisik dan media-access dari model Open System Interconnection (OSI) dan serupa dengan IEEE 802.3 Ethernet dan IEEE 802.5 Token Ring dalam relasinya dengan model OSI.
Gambar berikut menunjukkan spesfikasi FDDI dan hubungannya dengan model OSI:
Gambar 5. Spesifikasi FDDI model OSI

4. Tipe Peralatan FDDI
            Ada tiga tipe peralatan/perlengkapan FDDI, yaitu:
a. Single-Attachment Station (SAS),
Single-Attachment Station (SAS) adalah sebuah SAS dipasangkan hanya ke salah satu ring FDDI melalui sebuah concentrator, yang dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 6. Tipe SAS FDDI
b. Dual-Attachment Station (DAS)
Dual-Attachment Station (DAS) – Setiap FDDI DAS memiliki 2 port, ditentukan dengan A dan B. Port-port tersebut menghubungkan DAS ke dual ring FDDI. Oleh karena itu, setiap port menyediakan sebuah koneksi untuk kedua ring, baik primer maupun sekunder. DAS dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 7. Tipe DAS FDDI
c. Concentrator (Dual-Attachment Concentrator [DAC])
Concentrator FDDI (juga disebut dengan dual-attachment concentrator
[DAC]) adalah “bangunan” penting dari sebuah jaringan FDDI. Concentrator terpasang langsung bak dengan ring primer maupun sekunder, dan menyakinkan bahwa kegagalan atau listrik mati pada sembarang SAS tidak menjadikan ring mati. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika peralatan yang dipasang adalah peralatan yang sering dimatikan atau dihidupkan, contohnya adalah PC. Gambar berikut menunjukkan terpasangnya SAS, DAS dan concentrator pada ring FDDI:
Gambar 8. Tipe Concentrator FDDI
5. Toleransi Kegagalan FDDI
FDDI menyediakan beberapa mekanisme untuk mendukung toleransi kegagalan pada jaringan FDDI, yaitu :
a. Dual Ring
Dual Ring adalah konfigurasi utama untuk toleransi kegagalan untuk semua jaringan FDDI. Dual ring adalah kemampuan utama dari FDDI untuk menangani kegagalan pada jaringannya. Jika sebuah stasiun pada dual ring gagal atau mati, atau kabel rusak, konfigurasi dual ring secara otomatis melakukan “wrapped” (kembali ke dirinya sendiri) menjadi satu ring. Ketika ring di “wrapped”, topology dual-ring menjadi topology single-ring.
Gambar 9. Dual Ring

- Ring Recovery after a Station Failure
Ketika sebuah stasiun mengalami kegagalan, perlengkapan yang berada di kedua sisinya akan di “wrap” membentuk ring tunggal. Operasi jaringan akan dilanjutkan kembali untuk stasiun yang masih terhubung pada ring.

- Ring Recovery after a Cable Failure
Ketika kabel mengalami kegagalan, peralatan yang berada di kedua ujungya akan melakukan “wrap”. Dan kemudian jaringan beroperasi kembali.

- “Recovery” after Multiple Faults
Ketika dua atau lebih kegagalan terjadi, ring FDDI dibagi menjadi dua atau lebih ring yang independen yang tentu saja tidak memungkinkan satu ring dengan ring lainnya saling terinterkoneksi.

- Optical Bypass Switch
Sebuah optical bypass switch menyediakan operasi dual-ring secara berkelanjutan jika sebuah perangkat pada dual ring mati atau gagal.

c. Dual Homing
Dual homing menyediakan sebuah konfigurasi yang redundan untuk perangkat yang kritis pada jaringan FDDI. Perlengkapan penting seperti router atau mainframe dapat menggunakan teknik dua-homing yang menyediakan tambaan perlengkapan yang serupa untuk mendukung operasi yang kritis. Dalam situasi dual-homing, perlengkapan yang kritis dihubungkan ke dua concentrator. Satu pasang sambungan concentrator dinyatakan sebagai sambungan aktif, dan pasangan lainnya dinyatakan sebagai passive.
Gambar 10. Model Dual-Homing
Sambungan passive akan terus berada pada status backup sambungan, sampai sambunan primer dinyatakan gagal. Ketika hal ini terjadi, sambungan passive secara otomatis diaktifkan.
Adapun Frame Format FDDI dapat diambarkan seperti gambar di bawah ini:

Gambar 10. Frame Format FDDI

Keterangan:Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan dari komputer, printer, dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan dan membentuk suatu sistem tertentu. Informasi bergerak melalui kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar informasi (data), mencetak pada printer yang sama dan dapat secara simultan menggunakan program aplikasi yang sama.
LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam satu organisasitertentu, gedung atau kampus yang berukuran sampai dengan beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor atau perusahaan untuk pemakaian bersama dan saling bertukar informasi.
Dengan adanya sistem LAN ini maka beberapa PC yang tadinya bekerja sendiri-sendiri, pada akhirnya dapat bekerja sama dalam batas-batas tertentu, bahkan juga dengan sistem komputer yang lebih besar. Kerjasama yang dapat dilakukan juga semakin berkembang dari hanya pertukaran data sampai saling memakai peralatan yang dihubungkan dengan salah satu sistem komputer.
LAN menjadi sedemikian populernya karena secara umum dapat digunakan sebagai paralatan otomatisasi kantor. Pada gambar 1 nampak sebuah jaringan LAN yang terdiri dari beberapa PC yang diletakkan pada pelbagai tempat. PC yang ada disebut sebagai workstation. Setiap workstation dapat digunakan sebagai stand-allone (komputer yang berdiri sendiri), tetapi juga dapat digunakan untuk meng-access storage ataupun output devices, yang dalam hal ini disebut sebagai peripheral, yang berlokasi saling berjauhan tetapi masih dalam satu jaringan.
Jaringan LAN biasanya akan terdiri atas: File server, berfungsi untuk mengontrol harddisk serta menghubungkannya kedalam jaringan. Utility server, dengan adanya peralatan ini memungkinkan untuk setiap pemakai didalam jaringan bisa menggunakan beberapa peralatan, seperti misalnya modem, ploter dan lainnya. Printer server, berfungsi untuk membagi peng-access-an printer kedalam jaringan sehingga bisa dimanfaatkan seluruh pemakai. Gateway, merupakan suatu perlatan didalam jaringan yang berguna untuk melakukan komunikasi dengan jaringan yang lain.
Gambar 1. Model Jaringan LAN
Sesuai dengan namanya, maka LAN hanya bisa menjangkau daerah yang areanya terbatas (local), seperti misalnya dalam satu gedung, satu departemen ataupun satu kampus (saat ini pengertian terbatas diartikan tidak lebih dari 20 km). Dan dikarenakan pendeknya jarak yang ada, maka kecepatan transmisi data menjadi sangat tinggi.
Tuntutan kebututuhan aktivitas dalam komunikasi data menggunakan LAN saat ini,  diperlukan suatu jaringan yang memiliki kinerja yang tinggi, kecepatan akses yang tinggi, jarak jangkauan luas, dan kehandalan yang tinggi.
            Pada saat ini telah banyak dikembangkan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja LAN menjadi lebih tinggi. Hal-hal yang telah dikembangkan untuk Kinerja LAN yang tinggi adalah sebagai berikut:

 1.      FDDI
FDDI adalah Fiber Distributid Data Interface (FDDI) yang merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps yang jarak jakauannya dapat mencapai 200 km, dengan menggunakan model token ring.
2.      CDDI
CDDI adalah Copper Distributid Data Iterface yang merupakan pengembangan protokol FDDI yang lebih dari dua pasang kabel.
3.      Fast Ethernet
Fast Ethernet merupakan perangkat untuk mendukung LAN berkapasitas 10 Mbps yang banyak memerlukan perangkat pendukung seperti repeater, bridge, router untuk memperoleh transfer rate yang lebih tinggi.
4.      Gigabit Ethernet
Gigabit Ethernet adalah suatu perluasan IEEE 802.3 Ethernet standard. Yang berdasarkan pada Ethernet protokol untuk peningkatan kecepatan akses menjadi sepuluh kali lipat mencapat 1000 Mbps atau 1 Gbps.
5.      100VG-ANYLAN
100VG-ANYLAN adalah suatu spesifikasi IEEE untuk 100-Mbps Token Ring dan Ethernet dengan implementasi lebih dari 4-pasang kabel UTP. Layer MAC tidak kompatibel dengan IEEE 802.3 Layer MAC.
6.      HPPI
HPPI (High Performance Paralel Interface) pada awalnya dirancang sebagai saluran data point to point dengan bentuk master – slave yang menggunakan kabel dedicated tanpa switching. Kapasitas yang disediakan 800 Mbps dan 1600 Mbps. Pada kapasitas 800 Mbps digunakan 50 kabel twisted pair untuk menyalurkan 50 bit (32 bit data + 18 bit kontrol). Setiap 40 nanodetik sebuah word dipindahkan ke saluran secara simplex dengan panjang tak lebih dari 25 m.
7.      FIBRE CHANEL
Merupakan sistem jaringan dengan menggunakan fiber optik yang mampu menyediakan kapasitas sangat besar karena mempunyai lebar pita yang sangat lebar sehingga dapat digunakan untuk keperluan komunikasi data  dengan kecepatan yang sangat tinggi.
B. PEMBATASAN MASALAH
            Mengingat banyaknya model dalam LAN Kinerja tinggi penyusun dalam penulisan makalah ini membatasi masalah yang dibahas hanya FDDI, yang meliputi:
Pengertian FDDI
Media Transmisi FDDI
Spesifikasi FDDI
Tipe FDDI
Toleransi Kegagalan FDDI
Keuntungan FDDI

C. PEMBAHASAN

1. Pengertian Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps dengan menerapkan metode token-passing. FDDI berbeda dengan teknologi Token Ring yang lama, dengan menerapkan dual-ring yang menggunaan kabel serat kaca.
FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga biasa.
FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap ringnya saling berlawanan arah (disebut counter-rotating). Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring primer ada kegagalan maka jaringan FDDI masih dapat berfungsi dengan secara otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang akan digunakan untuk pengiriman data dan ring secondary akan selalu idle, kecuali dibutuhkan.
Bentuk dasar arstektur ring FDDI:
Gambar 2. Bentuk dasar arsitektur FDDI
             Standards FDDI dikembangkan oleh American National Standards Institute(ANSI) X3T9.5 pada pertengahan tahun 1980an, dan diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO).

2. Media Transmisi FDDI
FDDI menggunakan serat kaca sebagai media transmisi utamanya, namun juga dapat menggunakan media transmisi kabel tembaga dengan menggunakan spesifikasiCopper Distributed Data Interface (CDDI).
FDDI mendefinisikan dua tipe kabel serat yang dapat digunakan, yaitu  Single-mode–Kabel serat single-mode memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk penghantaran melalui serat. (Sebuah mode adalah sebuah cahaya yang masuk dalam fiber pada sudut pantulan tertentu.), dan Multimode – Serat Multimode memungkinkan beberapa mode cahaya yang dirambatkan melalui kabel serat. Gambar di bawah ini menunjukkan single-mode fiber menggunakan sebuah sumber cahaya laser dan multimode fiber menggunakan sumber cahya LED :
 Gambar 3. Kabel Fiber untuk single mode dan multimode
Perbandingan antara Single Mode dan Multimode Fiber: Serat Single-mode menyediakan kapasitas lepar pita transmisi yang lebih besar dan rentang panjang kabel serat yang lebih jauh daripada multimode fiber. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa mode perambatan cahaya pada kabel serat yang dapat menghantarkan pada jarak yang berbeda-beda. (tergantung pada besarnya sudut pantulan). Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan setiap cahaya datang di tujuan pada waktu yang berbeda. (Keadaan ini disebut dengan modal dispersion.) Kabel serat single-mode seringkali digunakan untuk menghubungkan antar gedung, sedangkan kbel serat multimode sering kali digunakan untuk menghubungkan ruang atau lantai dalam satu gedung. Kabel serat multimode menggunakan Light-Emitting Diodes (LEDs) sebagai alat untuk menghasilkan cahaya, sedangkan single-mode secara umum menggunakan sinar laser.

3. Spesifikasi FDDI
Spesifikasi FDDI standar didefinisikan dalam 4 spesifikasi, yaitu:
a.      Media Access Control (MAC) – Spesifikasi MAC mendefinisikan bagaimana suatu media transmisi diakses, termasuk definisi format frame, penanganan token, pengalamatan, algoritma perhitungan cyclic redundancy check (CRC), dan mekanisme error recovery.
b.      Physical Layer Protocol (PHY) – Spefisikasi PHY mendefinisikan prosedur enkoding/dekoding data, kebutuhan clock, framing dan fungsi lainnya.
c.      Physical Medium Dependent (PMD) — PMD mendefinisikan karakteristik media tarnsmisi, termasuk sambungan serat kaca, level listrik, bit error rates, komponen optik, dan konektor yang dibutuhkan.
d.      Station Management (SMT) — Spesifikasi SMT mendefinisikan konfigurasi stasiun FDDI, konfigurasi ring, dan kontrol terhadap ring, termasuk penambahan dan pengurangan stasiun baru, inisialisasi, perlindungan terhadap kegagaan dan recovery, penjadwalan, dan koleksi data statistik tentang jaringan FDDI.
Gambar di bawah ini menunjukkan 4 spefisikasi FDDI, dan hubungan satu dengan lainnya dan hubungannya dengan sublapisan Logical Link Control (LLC) :
Gambar 4. Spesifikasi FDDI
 Ada spesifikasi FDDI dan model OSI, yaitu spesfikasi fisik dan media-access dari model Open System Interconnection (OSI) dan serupa dengan IEEE 802.3 Ethernet dan IEEE 802.5 Token Ring dalam relasinya dengan model OSI.
Gambar berikut menunjukkan spesfikasi FDDI dan hubungannya dengan model OSI:
Gambar 5. Spesifikasi FDDI model OSI

4. Tipe Peralatan FDDI
            Ada tiga tipe peralatan/perlengkapan FDDI, yaitu:
a. Single-Attachment Station (SAS),
Single-Attachment Station (SAS) adalah sebuah SAS dipasangkan hanya ke salah satu ring FDDI melalui sebuah concentrator, yang dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 6. Tipe SAS FDDI
b. Dual-Attachment Station (DAS)
Dual-Attachment Station (DAS) – Setiap FDDI DAS memiliki 2 port, ditentukan dengan A dan B. Port-port tersebut menghubungkan DAS ke dual ring FDDI. Oleh karena itu, setiap port menyediakan sebuah koneksi untuk kedua ring, baik primer maupun sekunder. DAS dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 7. Tipe DAS FDDI
c. Concentrator (Dual-Attachment Concentrator [DAC])
Concentrator FDDI (juga disebut dengan dual-attachment concentrator
[DAC]) adalah “bangunan” penting dari sebuah jaringan FDDI. Concentrator terpasang langsung bak dengan ring primer maupun sekunder, dan menyakinkan bahwa kegagalan atau listrik mati pada sembarang SAS tidak menjadikan ring mati. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika peralatan yang dipasang adalah peralatan yang sering dimatikan atau dihidupkan, contohnya adalah PC. Gambar berikut menunjukkan terpasangnya SAS, DAS dan concentrator pada ring FDDI:
Gambar 8. Tipe Concentrator FDDI
5. Toleransi Kegagalan FDDI
FDDI menyediakan beberapa mekanisme untuk mendukung toleransi kegagalan pada jaringan FDDI, yaitu :
a. Dual Ring
Dual Ring adalah konfigurasi utama untuk toleransi kegagalan untuk semua jaringan FDDI. Dual ring adalah kemampuan utama dari FDDI untuk menangani kegagalan pada jaringannya. Jika sebuah stasiun pada dual ring gagal atau mati, atau kabel rusak, konfigurasi dual ring secara otomatis melakukan “wrapped” (kembali ke dirinya sendiri) menjadi satu ring. Ketika ring di “wrapped”, topology dual-ring menjaditopology single-ring.
Gambar 9. Dual Ring

- Ring Recovery after a Station Failure
Ketika sebuah stasiun mengalami kegagalan, perlengkapan yang berada di kedua sisinya akan di “wrap” membentuk ring tunggal. Operasi jaringan akan dilanjutkan kembali untuk stasiun yang masih terhubung pada ring.

- Ring Recovery after a Cable Failure
Ketika kabel mengalami kegagalan, peralatan yang berada di kedua ujungya akan melakukan “wrap”. Dan kemudian jaringan beroperasi kembali.

- “Recovery” after Multiple Faults
Ketika dua atau lebih kegagalan terjadi, ring FDDI dibagi menjadi dua atau lebih ring yang independen yang tentu saja tidak memungkinkan satu ring dengan ring lainnya saling terinterkoneksi.

- Optical Bypass Switch
Sebuah optical bypass switch menyediakan operasi dual-ring secara berkelanjutan jika sebuah perangkat pada dual ring mati atau gagal.

c. Dual Homing
Dual homing menyediakan sebuah konfigurasi yang redundan untuk perangkat yang kritis pada jaringan FDDI. Perlengkapan penting seperti router atau mainframe dapat menggunakan teknik dua-homing yang menyediakan tambaan perlengkapan yang serupa untuk mendukung operasi yang kritis. Dalam situasi dual-homing, perlengkapan yang kritis dihubungkan ke dua concentrator. Satu pasang sambungan concentrator dinyatakan sebagai sambungan aktif, dan pasangan lainnya dinyatakan sebagai passive.
Gambar 10. Model Dual-Homing
Sambungan passive akan terus berada pada status backup sambungan, sampai sambunan primer dinyatakan gagal. Ketika hal ini terjadi, sambungan passive secara otomatis diaktifkan.
Adapun Frame Format FDDI dapat diambarkan seperti gambar di bawah ini:

Gambar 10. Frame Format FDDI

Keterangan:
-          Preamble — A unique sequence that prepares each station for an upcoming frame.
-          Start Delimiter — Indicates the beginning of a frame by employing a signaling pattern that
-          differentiates it from the rest of the frame.
-          Frame Control — Indicates the size of the address fields, whether the frame contains
-          asynchronous or synchronous data, and other control information.LOCAL AREA NETWORK (LAN) KINERJA TINGGI
MODEL FIBER DISTRIBUTED INTERFACE (FDDI)

A. PENDAHULUAN
Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan dari komputer, printer, dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan dan membentuk suatu sistem tertentu. Informasi bergerak melalui kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar informasi (data), mencetak pada printer yang sama dan dapat secara simultan menggunakan program aplikasi yang sama.
LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam satu organisasitertentu, gedung atau kampus yang berukuran sampai dengan beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor atau perusahaan untuk pemakaian bersama dan saling bertukar informasi.
Dengan adanya sistem LAN ini maka beberapa PC yang tadinya bekerja sendiri-sendiri, pada akhirnya dapat bekerja sama dalam batas-batas tertentu, bahkan juga dengan sistem komputer yang lebih besar. Kerjasama yang dapat dilakukan juga semakin berkembang dari hanya pertukaran data sampai saling memakai peralatan yang dihubungkan dengan salah satu sistem komputer.
LAN menjadi sedemikian populernya karena secara umum dapat digunakan sebagai paralatan otomatisasi kantor. Pada gambar 1 nampak sebuah jaringan LAN yang terdiri dari beberapa PC yang diletakkan pada pelbagai tempat. PC yang ada disebut sebagai workstation. Setiap workstation dapat digunakan sebagai stand-allone (komputer yang berdiri sendiri), tetapi juga dapat digunakan untuk meng-access storage ataupun output devices, yang dalam hal ini disebut sebagai peripheral, yang berlokasi saling berjauhan tetapi masih dalam satu jaringan.
Jaringan LAN biasanya akan terdiri atas: File server, berfungsi untuk mengontrol harddisk serta menghubungkannya kedalam jaringan. Utility server, dengan adanya peralatan ini memungkinkan untuk setiap pemakai didalam jaringan bisa menggunakan beberapa peralatan, seperti misalnya modem, ploter dan lainnya. Printer server, berfungsi untuk membagi peng-access-an printer kedalam jaringan sehingga bisa dimanfaatkan seluruh pemakai. Gateway, merupakan suatu perlatan didalam jaringan yang berguna untuk melakukan komunikasi dengan jaringan yang lain.
Gambar 1. Model Jaringan LAN
Sesuai dengan namanya, maka LAN hanya bisa menjangkau daerah yang areanya terbatas (local), seperti misalnya dalam satu gedung, satu departemen ataupun satu kampus (saat ini pengertian terbatas diartikan tidak lebih dari 20 km). Dan dikarenakan pendeknya jarak yang ada, maka kecepatan transmisi data menjadi sangat tinggi.
Tuntutan kebututuhan aktivitas dalam komunikasi data menggunakan LAN saat ini,  diperlukan suatu jaringan yang memiliki kinerja yang tinggi, kecepatan akses yang tinggi, jarak jangkauan luas, dan kehandalan yang tinggi.
            Pada saat ini telah banyak dikembangkan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja LAN menjadi lebih tinggi. Hal-hal yang telah dikembangkan untuk Kinerja LAN yang tinggi adalah sebagai berikut:

 1.      FDDI
FDDI adalah Fiber Distributid Data Interface (FDDI) yang merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps yang jarak jakauannya dapat mencapai 200 km, dengan menggunakan model token ring.
2.      CDDI
CDDI adalah Copper Distributid Data Iterface yang merupakan pengembangan protokol FDDI yang lebih dari dua pasang kabel.
3.      Fast Ethernet
Fast Ethernet merupakan perangkat untuk mendukung LAN berkapasitas 10 Mbps yang banyak memerlukan perangkat pendukung seperti repeater, bridge, router untuk memperoleh transfer rate yang lebih tinggi.
4.      Gigabit Ethernet
Gigabit Ethernet adalah suatu perluasan IEEE 802.3 Ethernet standard. Yang berdasarkan pada Ethernet protokol untuk peningkatan kecepatan akses menjadi sepuluh kali lipat mencapat 1000 Mbps atau 1 Gbps.
5.      100VG-ANYLAN
100VG-ANYLAN adalah suatu spesifikasi IEEE untuk 100-Mbps Token Ring dan Ethernet dengan implementasi lebih dari 4-pasang kabel UTP. Layer MAC tidak kompatibel dengan IEEE 802.3 Layer MAC.
6.      HPPI
HPPI (High Performance Paralel Interface) pada awalnya dirancang sebagai saluran data point to point dengan bentuk master – slave yang menggunakan kabel dedicated tanpa switching. Kapasitas yang disediakan 800 Mbps dan 1600 Mbps. Pada kapasitas 800 Mbps digunakan 50 kabel twisted pair untuk menyalurkan 50 bit (32 bit data + 18 bit kontrol). Setiap 40 nanodetik sebuah word dipindahkan ke saluran secara simplex dengan panjang tak lebih dari 25 m.
7.      FIBRE CHANEL
Merupakan sistem jaringan dengan menggunakan fiber optik yang mampu menyediakan kapasitas sangat besar karena mempunyai lebar pita yang sangat lebar sehingga dapat digunakan untuk keperluan komunikasi data  dengan kecepatan yang sangat tinggi.
B. PEMBATASAN MASALAH
            Mengingat banyaknya model dalam LAN Kinerja tinggi penyusun dalam penulisan makalah ini membatasi masalah yang dibahas hanya FDDI, yang meliputi:
Pengertian FDDI
Media Transmisi FDDI
Spesifikasi FDDI
Tipe FDDI
Toleransi Kegagalan FDDI
Keuntungan FDDI

C. PEMBAHASAN

1. Pengertian Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps dengan menerapkan metode token-passing. FDDI berbeda dengan teknologi Token Ring yang lama, dengan menerapkan dual-ring yang menggunaan kabel serat kaca.
FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga biasa.
FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap ringnya saling berlawanan arah (disebut counter-rotating). Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring primer ada kegagalan maka jaringan FDDI masih dapat berfungsi dengan secara otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang akan digunakan untuk pengiriman data dan ring secondary akan selalu idle, kecuali dibutuhkan.
Bentuk dasar arstektur ring FDDI:
Gambar 2. Bentuk dasar arsitektur FDDI
             Standards FDDI dikembangkan oleh American National Standards Institute (ANSI) X3T9.5 pada pertengahan tahun 1980an, dan diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO).

2. Media Transmisi FDDI
FDDI menggunakan serat kaca sebagai media transmisi utamanya, namun juga dapat menggunakan media transmisi kabel tembaga dengan menggunakan spesifikasi Copper Distributed Data Interface (CDDI).
FDDI mendefinisikan dua tipe kabel serat yang dapat digunakan, yaitu  Single-mode–Kabel serat single-mode memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk penghantaran melalui serat. (Sebuah mode adalah sebuah cahaya yang masuk dalam fiber pada sudut pantulan tertentu.), dan Multimode – Serat Multimode memungkinkan beberapa mode cahaya yang dirambatkan melalui kabel serat. Gambar di bawah ini menunjukkan single-mode fiber menggunakan sebuah sumber cahaya laser dan multimode fiber menggunakan sumber cahya LED :
 Gambar 3. Kabel Fiber untuk single mode dan multimode
Perbandingan antara Single Mode dan Multimode Fiber: Serat Single-mode menyediakan kapasitas lepar pita transmisi yang lebih besar dan rentang panjang kabel serat yang lebih jauh daripada multimode fiber. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa mode perambatan cahaya pada kabel serat yang dapat menghantarkan pada jarak yang berbeda-beda. (tergantung pada besarnya sudut pantulan). Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan setiap cahaya datang di tujuan pada waktu yang berbeda. (Keadaan ini disebut dengan modal dispersion.) Kabel serat single-mode seringkali digunakan untuk menghubungkan antar gedung, sedangkan kbel serat multimode sering kali digunakan untuk menghubungkan ruang atau lantai dalam satu gedung. Kabel serat multimode menggunakan Light-Emitting Diodes (LEDs) sebagai alat untuk menghasilkan cahaya, sedangkan single-mode secara umum menggunakan sinar laser.

3. Spesifikasi FDDI
Spesifikasi FDDI standar didefinisikan dalam 4 spesifikasi, yaitu:
a.      Media Access Control (MAC) – Spesifikasi MAC mendefinisikan bagaimana suatu media transmisi diakses, termasuk definisi format frame, penanganan token, pengalamatan, algoritma perhitungan cyclic redundancy check (CRC), dan mekanisme error recovery.
b.      Physical Layer Protocol (PHY) – Spefisikasi PHY mendefinisikan prosedur enkoding/dekoding data, kebutuhan clock, framing dan fungsi lainnya.
c.      Physical Medium Dependent (PMD) — PMD mendefinisikan karakteristik media tarnsmisi, termasuk sambungan serat kaca, level listrik, bit error rates, komponen optik, dan konektor yang dibutuhkan.
d.      Station Management (SMT) — Spesifikasi SMT mendefinisikan konfigurasi stasiun FDDI, konfigurasi ring, dan kontrol terhadap ring, termasuk penambahan dan pengurangan stasiun baru, inisialisasi, perlindungan terhadap kegagaan dan recovery, penjadwalan, dan koleksi data statistik tentang jaringan FDDI.
Gambar di bawah ini menunjukkan 4 spefisikasi FDDI, dan hubungan satu dengan lainnya dan hubungannya dengan sublapisan Logical Link Control (LLC) :
Gambar 4. Spesifikasi FDDI
 Ada spesifikasi FDDI dan model OSI, yaitu spesfikasi fisik dan media-access dari model Open System Interconnection (OSI) dan serupa dengan IEEE 802.3 Ethernet dan IEEE 802.5 Token Ring dalam relasinya dengan model OSI.
Gambar berikut menunjukkan spesfikasi FDDI dan hubungannya dengan model OSI:
Gambar 5. Spesifikasi FDDI model OSI

4. Tipe Peralatan FDDI
            Ada tiga tipe peralatan/perlengkapan FDDI, yaitu:
a. Single-Attachment Station (SAS),
Single-Attachment Station (SAS) adalah sebuah SAS dipasangkan hanya ke salah satu ring FDDI melalui sebuah concentrator, yang dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 6. Tipe SAS FDDI
b. Dual-Attachment Station (DAS)
Dual-Attachment Station (DAS) – Setiap FDDI DAS memiliki 2 port, ditentukan dengan A dan B. Port-port tersebut menghubungkan DAS ke dual ring FDDI. Oleh karena itu, setiap port menyediakan sebuah koneksi untuk kedua ring, baik primer maupun sekunder. DAS dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 7. Tipe DAS FDDI
c. Concentrator (Dual-Attachment Concentrator [DAC])
Concentrator FDDI (juga disebut dengan dual-attachment concentrator
[DAC]) adalah “bangunan” penting dari sebuah jaringan FDDI. Concentrator terpasang langsung bak dengan ring primer maupun sekunder, dan menyakinkan bahwa kegagalan atau listrik mati pada sembarang SAS tidak menjadikan ring mati. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika peralatan yang dipasang adalah peralatan yang sering dimatikan atau dihidupkan, contohnya adalah PC. Gambar berikut menunjukkan terpasangnya SAS, DAS dan concentrator pada ring FDDI:
Gambar 8. Tipe Concentrator FDDI
5. Toleransi Kegagalan FDDI
FDDI menyediakan beberapa mekanisme untuk mendukung toleransi kegagalan pada jaringan FDDI, yaitu :
a. Dual Ring
Dual Ring adalah konfigurasi utama untuk toleransi kegagalan untuk semua jaringan FDDI. Dual ring adalah kemampuan utama dari FDDI untuk menangani kegagalan pada jaringannya. Jika sebuah stasiun pada dual ring gagal atau mati, atau kabel rusak, konfigurasi dual ring secara otomatis melakukan “wrapped” (kembali ke dirinya sendiri) menjadi satu ring. Ketika ring di “wrapped”, topology dual-ring menjadi topology single-ring.
Gambar 9. Dual Ring

- Ring Recovery after a Station Failure
Ketika sebuah stasiun mengalami kegagalan, perlengkapan yang berada di kedua sisinya akan di “wrap” membentuk ring tunggal. Operasi jaringan akan dilanjutkan kembali untuk stasiun yang masih terhubung pada ring.

- Ring Recovery after a Cable Failure
Ketika kabel mengalami kegagalan, peralatan yang berada di kedua ujungya akan melakukan “wrap”. Dan kemudian jaringan beroperasi kembali.

- “Recovery” after Multiple Faults
Ketika dua atau lebih kegagalan terjadi, ring FDDI dibagi menjadi dua atau lebih ring yang independen yang tentu saja tidak memungkinkan satu ring dengan ring lainnya saling terinterkoneksi.

- Optical Bypass Switch
Sebuah optical bypass switch menyediakan operasi dual-ring secara berkelanjutan jika sebuah perangkat pada dual ring mati atau gagal.

c. Dual Homing
Dual homing menyediakan sebuah konfigurasi yang redundan untuk perangkat yang kritis pada jaringan FDDI. Perlengkapan penting seperti router atau mainframe dapat menggunakan teknik dua-homing yang menyediakan tambaan perlengkapan yang serupa untuk mendukung operasi yang kritis. Dalam situasi dual-homing, perlengkapan yang kritis dihubungkan ke dua concentrator. Satu pasang sambungan concentrator dinyatakan sebagai sambungan aktif, dan pasangan lainnya dinyatakan sebagai passive.
Gambar 10. Model Dual-Homing
Sambungan passive akan terus berada pada status backup sambungan, sampai sambunan primer dinyatakan gagal. Ketika hal ini terjadi, sambungan passive secara otomatis diaktifkan.
Adapun Frame Format FDDI dapat diambarkan seperti gambar di bawah ini:

Gambar 10. Frame Format FDDI

Keterangan:
-          Preamble — A unique sequence that prepares each station for an upcoming frame.
-          Start Delimiter — Indicates the beginning of a frame by employing a signaling pattern that
-          differentiates it from the rest of the frame.
-          Frame Control — Indicates the size of the address fields, whether the frame contains
-          asynchronous or synchronous data, and other control information.
-          Preamble — A unique sequence that prepares each station for an upcoming frame.
-          Start Delimiter — Indicates the beginning of a frame by employing a signaling pattern that
-          differentiates it from the rest of the frame.
-          Frame Control — Indicates the size of the address fields, whether the frame contains
-          asynchronous or synchronous data, and other control information.
Dual homing menyediakan sebuah konfigurasi yang redundan untuk perangkat yang kritis pada jaringan FDDI. Perlengkapan penting seperti router atau mainframe daJaringan Komputer adalah sebuah kumpulan dari komputer, printer, dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan dan membentuk suatu sistem tertentu. Informasi bergerak melalui kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar informasi (data), mencetak pada printer yang sama dan dapat secara simultan menggunakan program aplikasi yang sama.
LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam satu organisasitertentu, gedung atau kampus yang berukuran sampai dengan beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor atau perusahaan untuk pemakaian bersama dan saling bertukar informasi.
Dengan adanya sistem LAN ini maka beberapa PC yang tadinya bekerja sendiri-sendiri, pada akhirnya dapat bekerja sama dalam batas-batas tertentu, bahkan juga dengan sistem komputer yang lebih besar. Kerjasama yang dapat dilakukan juga semakin berkembang dari hanya pertukaran data sampai saling memakai peralatan yang dihubungkan dengan salah satu sistem komputer.
LAN menjadi sedemikian populernya karena secara umum dapat digunakan sebagai paralatan otomatisasi kantor. Pada gambar 1 nampak sebuah jaringan LAN yang terdiri dari beberapa PC yang diletakkan pada pelbagai tempat. PC yang ada disebut sebagai workstation. Setiap workstation dapat digunakan sebagai stand-allone (komputer yang berdiri sendiri), tetapi juga dapat digunakan untuk meng-access storage ataupun output devices, yang dalam hal ini disebut sebagai peripheral, yang berlokasi saling berjauhan tetapi masih dalam satu jaringan.
Jaringan LAN biasanya akan terdiri atas: File server, berfungsi untuk mengontrol harddisk serta menghubungkannya kedalam jaringan. Utility server, dengan adanya peralatan ini memungkinkan untuk setiap pemakai didalam jaringan bisa menggunakan beberapa peralatan, seperti misalnya modem, ploter dan lainnya. Printer server, berfungsi untuk membagi peng-access-an printer kedalam jaringan sehingga bisa dimanfaatkan seluruh pemakai. Gateway, merupakan suatu perlatan didalam jaringan yang berguna untuk melakukan komunikasi dengan jaringan yang lain.
Gambar 1. Model Jaringan LAN
Sesuai dengan namanya, maka LAN hanya bisa menjangkau daerah yang areanya terbatas (local), seperti misalnya dalam satu gedung, satu departemen ataupun satu kampus (saat ini pengertian terbatas diartikan tidak lebih dari 20 km). Dan dikarenakan pendeknya jarak yang ada, maka kecepatan transmisi data menjadi sangat tinggi.
Tuntutan kebututuhan aktivitas dalam komunikasi data menggunakan LAN saat ini,  diperlukan suatu jaringan yang memiliki kinerja yang tinggi, kecepatan akses yang tinggi, jarak jangkauan luas, dan kehandalan yang tinggi.
            Pada saat ini telah banyak dikembangkan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja LAN menjadi lebih tinggi. Hal-hal yang telah dikembangkan untuk Kinerja LAN yang tinggi adalah sebagai berikut:

 1.      FDDI
FDDI adalah Fiber Distributid Data Interface (FDDI) yang merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps yang jarak jakauannya dapat mencapai 200 km, dengan menggunakan model token ring.
2.      CDDI
CDDI adalah Copper Distributid Data Iterface yang merupakan pengembangan protokol FDDI yang lebih dari dua pasang kabel.
3.      Fast Ethernet
Fast Ethernet merupakan perangkat untuk mendukung LAN berkapasitas 10 Mbps yang banyak memerlukan perangkat pendukung seperti repeater, bridge, router untuk memperoleh transfer rate yang lebih tinggi.
4.      Gigabit Ethernet
Gigabit Ethernet adalah suatu perluasan IEEE 802.3 Ethernet standard. Yang berdasarkan pada Ethernet protokol untuk peningkatan kecepatan akses menjadi sepuluh kali lipat mencapat 1000 Mbps atau 1 Gbps.
5.      100VG-ANYLAN
100VG-ANYLAN adalah suatu spesifikasi IEEE untuk 100-Mbps Token Ring dan Ethernet dengan implementasi lebih dari 4-pasang kabel UTP. Layer MAC tidak kompatibel dengan IEEE 802.3 Layer MAC.
6.      HPPI
HPPI (High Performance Paralel Interface) pada awalnya dirancang sebagai saluran data point to point dengan bentuk master – slave yang menggunakan kabel dedicated tanpa switching. Kapasitas yang disediakan 800 Mbps dan 1600 Mbps. Pada kapasitas 800 Mbps digunakan 50 kabel twisted pair untuk menyalurkan 50 bit (32 bit data + 18 bit kontrol). Setiap 40 nanodetik sebuah word dipindahkan ke saluran secara simplex dengan panjang tak lebih dari 25 m.
7.      FIBRE CHANEL
Merupakan sistem jaringan dengan menggunakan fiber optik yang mampu menyediakan kapasitas sangat besar karena mempunyai lebar pita yang sangat lebar sehingga dapat digunakan untuk keperluan komunikasi data  dengan kecepatan yang sangat tinggi.
B. PEMBATASAN MASALAH
            Mengingat banyaknya model dalam LAN Kinerja tinggi penyusun dalam penulisan makalah ini membatasi masalah yang dibahas hanya FDDI, yang meliputi:
Pengertian FDDI
Media Transmisi FDDI
Spesifikasi FDDI
Tipe FDDI
Toleransi Kegagalan FDDI
Keuntungan FDDI

C. PEMBAHASAN

1. Pengertian Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps dengan menerapkan metode token-passing. FDDI berbeda dengan teknologi Token Ring yang lama, dengan menerapkan dual-ring yang menggunaan kabel serat kaca.
FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga biasa.
FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap ringnya saling berlawanan arah (disebut counter-rotating). Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring primer ada kegagalan maka jaringan FDDI masih dapat berfungsi dengan secara otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang akan digunakan untuk pengiriman data dan ring secondary akan selalu idle, kecuali dibutuhkan.
Bentuk dasar arstektur ring FDDI:
Gambar 2. Bentuk dasar arsitektur FDDI
             Standards FDDI dikembangkan oleh American National Standards Institute(ANSI) X3T9.5 pada pertengahan tahun 1980an, dan diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO).

2. Media Transmisi FDDI
FDDI menggunakan serat kaca sebagai media transmisi utamanya, namun juga dapat menggunakan media transmisi kabel tembaga dengan menggunakan spesifikasiCopper Distributed Data Interface (CDDI).
FDDI mendefinisikan dua tipe kabel serat yang dapat digunakan, yaitu  Single-mode–Kabel serat single-mode memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk penghantaran melalui serat. (Sebuah mode adalah sebuah cahaya yang masuk dalam fiber pada sudut pantulan tertentu.), dan Multimode – Serat Multimode memungkinkan beberapa mode cahaya yang dirambatkan melalui kabel serat. Gambar di bawah ini menunjukkan single-mode fiber menggunakan sebuah sumber cahaya laser dan multimode fiber menggunakan sumber cahya LED :
 Gambar 3. Kabel Fiber untuk single mode dan multimode
Perbandingan antara Single Mode dan Multimode Fiber: Serat Single-mode menyediakan kapasitas lepar pita transmisi yang lebih besar dan rentang panjang kabel serat yang lebih jauh daripada multimode fiber. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa mode perambatan cahaya pada kabel serat yang dapat menghantarkan pada jarak yang berbeda-beda. (tergantung pada besarnya sudut pantulan). Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan setiap cahaya datang di tujuan pada waktu yang berbeda. (Keadaan ini disebut dengan modal dispersion.) Kabel serat single-mode seringkali digunakan untuk menghubungkan antar gedung, sedangkan kbel serat multimode sering kali digunakan untuk menghubungkan ruang atau lantai dalam satu gedung. Kabel serat multimode menggunakan Light-Emitting Diodes (LEDs) sebagai alat untuk menghasilkan cahaya, sedangkan single-mode secara umum menggunakan sinar laser.

3. Spesifikasi FDDI
Spesifikasi FDDI standar didefinisikan dalam 4 spesifikasi, yaitu:
a.      Media Access Control (MAC) – Spesifikasi MAC mendefinisikan bagaimana suatu media transmisi diakses, termasuk definisi format frame, penanganan token, pengalamatan, algoritma perhitungan cyclic redundancy check (CRC), dan mekanisme error recovery.
b.      Physical Layer Protocol (PHY) – Spefisikasi PHY mendefinisikan prosedur enkoding/dekoding data, kebutuhan clock, framing dan fungsi lainnya.
c.      Physical Medium Dependent (PMD) — PMD mendefinisikan karakteristik media tarnsmisi, termasuk sambungan serat kaca, level listrik, bit error rates, komponen optik, dan konektor yang dibutuhkan.
d.      Station Management (SMT) — Spesifikasi SMT mendefinisikan konfigurasi stasiun FDDI, konfigurasi ring, dan kontrol terhadap ring, termasuk penambahan dan pengurangan stasiun baru, inisialisasi, perlindungan terhadap kegagaan dan recovery, penjadwalan, dan koleksi data statistik tentang jaringan FDDI.
Gambar di bawah ini menunjukkan 4 spefisikasi FDDI, dan hubungan satu dengan lainnya dan hubungannya dengan sublapisan Logical Link Control (LLC) :
Gambar 4. Spesifikasi FDDI
 Ada spesifikasi FDDI dan model OSI, yaitu spesfikasi fisik dan media-access dari model Open System Interconnection (OSI) dan serupa dengan IEEE 802.3 Ethernet dan IEEE 802.5 Token Ring dalam relasinya dengan model OSI.
Gambar berikut menunjukkan spesfikasi FDDI dan hubungannya dengan model OSI:
Gambar 5. Spesifikasi FDDI model OSI

4. Tipe Peralatan FDDI
            Ada tiga tipe peralatan/perlengkapan FDDI, yaitu:
a. Single-Attachment Station (SAS),
Single-Attachment Station (SAS) adalah sebuah SAS dipasangkan hanya ke salah satu ring FDDI melalui sebuah concentrator, yang dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 6. Tipe SAS FDDI
b. Dual-Attachment Station (DAS)
Dual-Attachment Station (DAS) – Setiap FDDI DAS memiliki 2 port, ditentukan dengan A dan B. Port-port tersebut menghubungkan DAS ke dual ring FDDI. Oleh karena itu, setiap port menyediakan sebuah koneksi untuk kedua ring, baik primer maupun sekunder. DAS dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 7. Tipe DAS FDDI
c. Concentrator (Dual-Attachment Concentrator [DAC])
Concentrator FDDI (juga disebut dengan dual-attachment concentrator
[DAC]) adalah “bangunan” penting dari sebuah jaringan FDDI. Concentrator terpasang langsung bak dengan ring primer maupun sekunder, dan menyakinkan bahwa kegagalan atau listrik mati pada sembarang SAS tidak menjadikan ring mati. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika peralatan yang dipasang adalah peralatan yang sering dimatikan atau dihidupkan, contohnya adalah PC. Gambar berikut menunjukkan terpasangnya SAS, DAS dan concentrator pada ring FDDI:
Gambar 8. Tipe Concentrator FDDI
5. Toleransi Kegagalan FDDI
FDDI menyediakan beberapa mekanisme untuk mendukung toleransi kegagalan pada jaringan FDDI, yaitu :
a. Dual Ring
Dual Ring adalah konfigurasi utama untuk toleransi kegagalan untuk semua jaringan FDDI. Dual ring adalah kemampuan utama dari FDDI untuk menangani kegagalan pada jaringannya. Jika sebuah stasiun pada dual ring gagal atau mati, atau kabel rusak, konfigurasi dual ring secara otomatis melakukan “wrapped” (kembali ke dirinya sendiri) menjadi satu ring. Ketika ring di “wrapped”, topology dual-ring menjaditopology single-ring.
Gambar 9. Dual Ring

- Ring Recovery after a Station Failure
Ketika sebuah stasiun mengalami kegagalan, perlengkapan yang berada di kedua sisinya akan di “wrap” membentuk ring tunggal. Operasi jaringan akan dilanjutkan kembali untuk stasiun yang masih terhubung pada ring.

- Ring Recovery after a Cable Failure
Ketika kabel mengalami kegagalan, peralatan yang berada di kedua ujungya akan melakukan “wrap”. Dan kemudian jaringan beroperasi kembali.

- “Recovery” after Multiple Faults
Ketika dua atau lebih kegagalan terjadi, ring FDDI dibagi menjadi dua atau lebih ring yang independen yang tentu saja tidak memungkinkan satu ring dengan ring lainnya saling terinterkoneksi.

- Optical Bypass Switch
Sebuah optical bypass switch menyediakan operasi dual-ring secara berkelanjutan jika sebuah perangkat pada dual ring mati atau gagal.

c. Dual Homing
Dual homing menyediakan sebuah konfigurasi yang redundan untuk perangkat yang kritis pada jaringan FDDI. Perlengkapan penting seperti router atau mainframe dapat menggunakan teknik dua-homing yang menyediakan tambaan perlengkapan yang serupa untuk mendukung operasi yang kritis. Dalam situasi dual-homing, perlengkapan yang kritis dihubungkan ke dua concentrator. Satu pasang sambungan concentrator dinyatakan sebagai sambungan aktif, dan pasangan lainnya dinyatakan sebagai passive.
Gambar 10. Model Dual-Homing
Sambungan passive akan terus berada pada status backup sambungan, sampai sambunan primer dinyatakan gagal. Ketika hal ini terjadi, sambungan passive secara otomatis diaktifkan.
Adapun Frame Format FDDI dapat diambarkan seperti gambar di bawah ini:

Gambar 10. Frame Format FDDI

Keterangan:
-          Preamble — A unique sequence that prepares each station for an upcoming frame.
-          Start Delimiter — Indicates the beginning of a frame by employing a signaling pattern that
-          differentiates it from the rest of the frame.
-          Frame Control — Indicates the size of the address fields, whether the frame contains
-          asynchronous or synchronous data, and other control information.LOCAL AREA NETWORK (LAN) KINERJA TINGGI
MODEL FIBER DISTRIBUTED INTERFACE (FDDI)

A. PENDAHULUAN
Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan dari komputer, printer, dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan dan membentuk suatu sistem tertentu. Informasi bergerak melalui kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar informasi (data), mencetak pada printer yang sama dan dapat secara simultan menggunakan program aplikasi yang sama.
LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam satu organisasitertentu, gedung atau kampus yang berukuran sampai dengan beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor atau perusahaan untuk pemakaian bersama dan saling bertukar informasi.
Dengan adanya sistem LAN ini maka beberapa PC yang tadinya bekerja sendiri-sendiri, pada akhirnya dapat bekerja sama dalam batas-batas tertentu, bahkan juga dengan sistem komputer yang lebih besar. Kerjasama yang dapat dilakukan juga semakin berkembang dari hanya pertukaran data sampai saling memakai peralatan yang dihubungkan dengan salah satu sistem komputer.
LAN menjadi sedemikian populernya karena secara umum dapat digunakan sebagai paralatan otomatisasi kantor. Pada gambar 1 nampak sebuah jaringan LAN yang terdiri dari beberapa PC yang diletakkan pada pelbagai tempat. PC yang ada disebut sebagai workstation. Setiap workstation dapat digunakan sebagai stand-allone (komputer yang berdiri sendiri), tetapi juga dapat digunakan untuk meng-access storage ataupun output devices, yang dalam hal ini disebut sebagai peripheral, yang berlokasi saling berjauhan tetapi masih dalam satu jaringan.
Jaringan LAN biasanya akan terdiri atas: File server, berfungsi untuk mengontrol harddisk serta menghubungkannya kedalam jaringan. Utility server, dengan adanya peralatan ini memungkinkan untuk setiap pemakai didalam jaringan bisa menggunakan beberapa peralatan, seperti misalnya modem, ploter dan lainnya. Printer server, berfungsi untuk membagi peng-access-an printer kedalam jaringan sehingga bisa dimanfaatkan seluruh pemakai. Gateway, merupakan suatu perlatan didalam jaringan yang berguna untuk melakukan komunikasi dengan jaringan yang lain.
Gambar 1. Model Jaringan LAN
Sesuai dengan namanya, maka LAN hanya bisa menjangkau daerah yang areanya terbatas (local), seperti misalnya dalam satu gedung, satu departemen ataupun satu kampus (saat ini pengertian terbatas diartikan tidak lebih dari 20 km). Dan dikarenakan pendeknya jarak yang ada, maka kecepatan transmisi data menjadi sangat tinggi.
Tuntutan kebututuhan aktivitas dalam komunikasi data menggunakan LAN saat ini,  diperlukan suatu jaringan yang memiliki kinerja yang tinggi, kecepatan akses yang tinggi, jarak jangkauan luas, dan kehandalan yang tinggi.
            Pada saat ini telah banyak dikembangkan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja LAN menjadi lebih tinggi. Hal-hal yang telah dikembangkan untuk Kinerja LAN yang tinggi adalah sebagai berikut:

 1.      FDDI
FDDI adalah Fiber Distributid Data Interface (FDDI) yang merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps yang jarak jakauannya dapat mencapai 200 km, dengan menggunakan model token ring.
2.      CDDI
CDDI adalah Copper Distributid Data Iterface yang merupakan pengembangan protokol FDDI yang lebih dari dua pasang kabel.
3.      Fast Ethernet
Fast Ethernet merupakan perangkat untuk mendukung LAN berkapasitas 10 Mbps yang banyak memerlukan perangkat pendukung seperti repeater, bridge, router untuk memperoleh transfer rate yang lebih tinggi.
4.      Gigabit Ethernet
Gigabit Ethernet adalah suatu perluasan IEEE 802.3 Ethernet standard. Yang berdasarkan pada Ethernet protokol untuk peningkatan kecepatan akses menjadi sepuluh kali lipat mencapat 1000 Mbps atau 1 Gbps.
5.      100VG-ANYLAN
100VG-ANYLAN adalah suatu spesifikasi IEEE untuk 100-Mbps Token Ring dan Ethernet dengan implementasi lebih dari 4-pasang kabel UTP. Layer MAC tidak kompatibel dengan IEEE 802.3 Layer MAC.
6.      HPPI
HPPI (High Performance Paralel Interface) pada awalnya dirancang sebagai saluran data point to point dengan bentuk master – slave yang menggunakan kabel dedicated tanpa switching. Kapasitas yang disediakan 800 Mbps dan 1600 Mbps. Pada kapasitas 800 Mbps digunakan 50 kabel twisted pair untuk menyalurkan 50 bit (32 bit data + 18 bit kontrol). Setiap 40 nanodetik sebuah word dipindahkan ke saluran secara simplex dengan panjang tak lebih dari 25 m.
7.      FIBRE CHANEL
Merupakan sistem jaringan dengan menggunakan fiber optik yang mampu menyediakan kapasitas sangat besar karena mempunyai lebar pita yang sangat lebar sehingga dapat digunakan untuk keperluan komunikasi data  dengan kecepatan yang sangat tinggi.
B. PEMBATASAN MASALAH
            Mengingat banyaknya model dalam LAN Kinerja tinggi penyusun dalam penulisan makalah ini membatasi masalah yang dibahas hanya FDDI, yang meliputi:
Pengertian FDDI
Media Transmisi FDDI
Spesifikasi FDDI
Tipe FDDI
Toleransi Kegagalan FDDI
Keuntungan FDDI

C. PEMBAHASAN

1. Pengertian Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps dengan menerapkan metode token-passing. FDDI berbeda dengan teknologi Token Ring yang lama, dengan menerapkan dual-ring yang menggunaan kabel serat kaca.
FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga biasa.
FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap ringnya saling berlawanan arah (disebut counter-rotating). Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring primer ada kegagalan maka jaringan FDDI masih dapat berfungsi dengan secara otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang akan digunakan untuk pengiriman data dan ring secondary akan selalu idle, kecuali dibutuhkan.
Bentuk dasar arstektur ring FDDI:
Gambar 2. Bentuk dasar arsitektur FDDI
             Standards FDDI dikembangkan oleh American National Standards Institute (ANSI) X3T9.5 pada pertengahan tahun 1980an, dan diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO).

2. Media Transmisi FDDI
FDDI menggunakan serat kaca sebagai media transmisi utamanya, namun juga dapat menggunakan media transmisi kabel tembaga dengan menggunakan spesifikasi Copper Distributed Data Interface (CDDI).
FDDI mendefinisikan dua tipe kabel serat yang dapat digunakan, yaitu  Single-mode–Kabel serat single-mode memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk penghantaran melalui serat. (Sebuah mode adalah sebuah cahaya yang masuk dalam fiber pada sudut pantulan tertentu.), dan Multimode – Serat Multimode memungkinkan beberapa mode cahaya yang dirambatkan melalui kabel serat. Gambar di bawah ini menunjukkan single-mode fiber menggunakan sebuah sumber cahaya laser dan multimode fiber menggunakan sumber cahya LED :
 Gambar 3. Kabel Fiber untuk single mode dan multimode
Perbandingan antara Single Mode dan Multimode Fiber: Serat Single-mode menyediakan kapasitas lepar pita transmisi yang lebih besar dan rentang panjang kabel serat yang lebih jauh daripada multimode fiber. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa mode perambatan cahaya pada kabel serat yang dapat menghantarkan pada jarak yang berbeda-beda. (tergantung pada besarnya sudut pantulan). Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan setiap cahaya datang di tujuan pada waktu yang berbeda. (Keadaan ini disebut dengan modal dispersion.) Kabel serat single-mode seringkali digunakan untuk menghubungkan antar gedung, sedangkan kbel serat multimode sering kali digunakan untuk menghubungkan ruang atau lantai dalam satu gedung. Kabel serat multimode menggunakan Light-Emitting Diodes (LEDs) sebagai alat untuk menghasilkan cahaya, sedangkan single-mode secara umum menggunakan sinar laser.

3. Spesifikasi FDDI
Spesifikasi FDDI standar didefinisikan dalam 4 spesifikasi, yaitu:
a.      Media Access Control (MAC) – Spesifikasi MAC mendefinisikan bagaimana suatu media transmisi diakses, termasuk definisi format frame, penanganan token, pengalamatan, algoritma perhitungan cyclic redundancy check (CRC), dan mekanisme error recovery.
b.      Physical Layer Protocol (PHY) – Spefisikasi PHY mendefinisikan prosedur enkoding/dekoding data, kebutuhan clock, framing dan fungsi lainnya.
c.      Physical Medium Dependent (PMD) — PMD mendefinisikan karakteristik media tarnsmisi, termasuk sambungan serat kaca, level listrik, bit error rates, komponen optik, dan konektor yang dibutuhkan.
d.      Station Management (SMT) — Spesifikasi SMT mendefinisikan konfigurasi stasiun FDDI, konfigurasi ring, dan kontrol terhadap ring, termasuk penambahan dan pengurangan stasiun baru, inisialisasi, perlindungan terhadap kegagaan dan recovery, penjadwalan, dan koleksi data statistik tentang jaringan FDDI.
Gambar di bawah ini menunjukkan 4 spefisikasi FDDI, dan hubungan satu dengan lainnya dan hubungannya dengan sublapisan Logical Link Control (LLC) :
Gambar 4. Spesifikasi FDDI
 Ada spesifikasi FDDI dan model OSI, yaitu spesfikasi fisik dan media-access dari model Open System Interconnection (OSI) dan serupa dengan IEEE 802.3 Ethernet dan IEEE 802.5 Token Ring dalam relasinya dengan model OSI.
Gambar berikut menunjukkan spesfikasi FDDI dan hubungannya dengan model OSI:
Gambar 5. Spesifikasi FDDI model OSI

4. Tipe Peralatan FDDI
            Ada tiga tipe peralatan/perlengkapan FDDI, yaitu:
a. Single-Attachment Station (SAS),
Single-Attachment Station (SAS) adalah sebuah SAS dipasangkan hanya ke salah satu ring FDDI melalui sebuah concentrator, yang dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 6. Tipe SAS FDDI
b. Dual-Attachment Station (DAS)
Dual-Attachment Station (DAS) – Setiap FDDI DAS memiliki 2 port, ditentukan dengan A dan B. Port-port tersebut menghubungkan DAS ke dual ring FDDI. Oleh karena itu, setiap port menyediakan sebuah koneksi untuk kedua ring, baik primer maupun sekunder. DAS dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 7. Tipe DAS FDDI
c. Concentrator (Dual-Attachment Concentrator [DAC])
Concentrator FDDI (juga disebut dengan dual-attachment concentrator
[DAC]) adalah “bangunan” penting dari sebuah jaringan FDDI. Concentrator terpasang langsung bak dengan ring primer maupun sekunder, dan menyakinkan bahwa kegagalan atau listrik mati pada sembarang SAS tidak menjadikan ring mati. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika peralatan yang dipasang adalah peralatan yang sering dimatikan atau dihidupkan, contohnya adalah PC. Gambar berikut menunjukkan terpasangnya SAS, DAS dan concentrator pada ring FDDI:
Gambar 8. Tipe Concentrator FDDI
5. Toleransi Kegagalan FDDI
FDDI menyediakan beberapa mekanisme untuk mendukung toleransi kegagalan pada jaringan FDDI, yaitu :
a. Dual Ring
Dual Ring adalah konfigurasi utama untuk toleransi kegagalan untuk semua jaringan FDDI. Dual ring adalah kemampuan utama dari FDDI untuk menangani kegagalan pada jaringannya. Jika sebuah stasiun pada dual ring gagal atau mati, atau kabel rusak, konfigurasi dual ring secara otomatis melakukan “wrapped” (kembali ke dirinya sendiri) menjadi satu ring. Ketika ring di “wrapped”, topology dual-ring menjadi topology single-ring.
Gambar 9. Dual Ring

- Ring Recovery after a Station Failure
Ketika sebuah stasiun mengalami kegagalan, perlengkapan yang berada di kedua sisinya akan di “wrap” membentuk ring tunggal. Operasi jaringan akan dilanjutkan kembali untuk stasiun yang masih terhubung pada ring.

- Ring Recovery after a Cable Failure
Ketika kabel mengalami kegagalan, peralatan yang berada di kedua ujungya akan melakukan “wrap”. Dan kemudian jaringan beroperasi kembali.

- “Recovery” after Multiple Faults
Ketika dua atau lebih kegagalan terjadi, ring FDDI dibagi menjadi dua atau lebih ring yang independen yang tentu saja tidak memungkinkan satu ring dengan ring lainnya saling terinterkoneksi.

- Optical Bypass Switch
Sebuah optical bypass switch menyediakan operasi dual-ring secara berkelanjutan jika sebuah perangkat pada dual ring mati atau gagal.

c. Dual Homing
Dual homing menyediakan sebuah konfigurasi yang redundan untuk perangkat yang kritis pada jaringan FDDI. Perlengkapan penting seperti router atau mainframe dapat menggunakan teknik dua-homing yang menyediakan tambaan perlengkapan yang serupa untuk mendukung operasi yang kritis. Dalam situasi dual-homing, perlengkapan yang kritis dihubungkan ke dua concentrator. Satu pasang sambungan concentrator dinyatakan sebagai sambungan aktif, dan pasangan lainnya dinyatakan sebagai passive.
Gambar 10. Model Dual-Homing
Sambungan passive akan terus berada pada status backup sambungan, sampai sambunan primer dinyatakan gagal. Ketika hal ini terjadi, sambungan passive secara otomatis diaktifkan.
Adapun Frame Format FDDI dapat diambarkan seperti gambar di bawah ini:

Gambar 10. Frame Format FDDI

Keterangan:
-          Preamble — A unique sequence that prepares each station for an upcoming frame.
-          Start Delimiter — Indicates the beginning of a frame by employing a signaling pattern that
-          differentiates it from the rest of the frame.
-          Frame Control — Indicates the size of the address fields, whether the frame contains
-          asynchronous or synchronous data, and other control information.pat menggunakan teknik dua-homing yang menyediakan tambaan perlengkapan yang serupa untuk mendukung operasi yang kritis. Dalam situasi dual-homing, perlengkapan yang kritis dihubungkan ke dua concentrator. Satu pasang sambungan concentrator dinyatakan sebagai sambungan aktif, dan pasangan lainnya dinyatakan sebagai passive.
Gambar 10. Model Dual-Homing
Sambungan passive akan terus berada pada status backup sambungan, sampai sambunan primer dinyatakan gagal. Ketika hal ini terjadi, sambungan passive secara otomatis diaktifkan.
Adapun Frame Format FDDI dapat diambarkan seperti gambar di bawah ini:

Gambar 10. Frame Format FDDI

Keterangan:
-          Preamble — A unique sequence that prepares each station for an upcoming frame.
-          Start Delimiter — Indicates the beginning of a frame by employing a signaling pattern that
-          differentiates it from the rest of the frame.
-          Frame Control — Indicates the size of the address fields, whether the frame contains
-          asynchronous or synchronous data, and other control information.

1 Komentar

Berikan Komentar yang bermanfaat dan sehat.

Posting Komentar
Lebih baru Lebih lama