Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Perbedaan Technopreneurship Dengan Entrepreneurship


Saat membaca kata technopreneur, kemungkinan besar pikiran kita akan tertuju pada dua hal, teknologi dan entrepreneurship atau kewirausahaan. Terdapat perbedaan antara entrepreneurship biasa dan technopreneurship (technology entrepreneurship). Technology entrepreneurship harus sukses pada dua tugas utama, yakni: menjamin bahwa teknologi berfungsi sesuai kebutuhan target pelanggan, dan teknologi tersebut dapat dijual dengan mendapatkan keuntungan (profit). Entrepreneurship biasa umumnya hanya berhubungan dengan bagian yang kedua, yakni menjual dengan mendapatkan profit.

Apa yang membuat teknopreneur berbeda dangan entrepreneur?, kata entrepreneur (bahasa Inggris) yang berasal dari bahasa Perancis entreprendre yang sudah dikenal sejak abad ke-17 The Concise Oxford French Dictionary mengartikan entrepreneur sebagai to undertake (menjalankan, melakukan, berusaha), to set about (memulai, menentukan), to begin (memulai) dan to attempt (mencoba, berusaha). Kata entrepreneur atau wirausaha dalam bahasa Indonesia merupakan gabungan dari kata wira (gagah, berani, perkasa) dan usaha (bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis.( Nasution, Arman Hakim et al, 2007) Entrepreneur adalah seorang innovator yang menggabungkan teknologi yang berbeda dan konsep-konsep bisnis untuk menghasilkan barang atau jasa baru yang mampu mengenali setiap kesempatan yang menguntungkan, menyusun strategi dan yang berhasil menerapkan ide-idenya. Entrepreneur bukanlah sekedar pedagang, namun bermakna jauh lebih dalam, yaitu berkenaan dengan mental manusia, rasa percaya diri, efisiensi, kreativitas, ketabahan, keuletan, kesungguhan dan moralitas dalam menjalankan usaha mandiri.Ada sedikit perbedaan antara entrepreneur dengan teknopreneur, meskipun esensinya sama. Seseorang bisa disebut “Entrepreneur Sukses” apabila secara ekonomi ia mampu memberikan nilai tambah ekonomis bagi komoditas yang dijual sehingga mampu menciptakan kesejahteraan bagi dirinya.

Dengan demikian, mereka yang digolongkan sebagai entrepreneur sukses adalah yang termasuk pensuplay produk bagi kebutuhan pasar pemerintah (supplier pemerintah), pensuplay kebutuhan pasar masyarakat (pedagang), ataupun pengusaha yang bergerak di sektor jasa dengan sifat persaingan pasar yang cenderung monopolistik hingga ke persaingan bebas (komoditi).

Berbeda dengan entrepreneur diatas, teknopreneur dibangun berdasarkan keahlian yang berbasis pada pendidikan dan pelatihan yang didapatkannya di bangku perkuliahan ataupun dari percobaan. Mereka menggunakan teknologi sebagai unsur utama pengembangan produk suksesnya, bukan sekedar jaringan, lobi dan pemilihan pasar secara demografis. Mereka yang disebut teknopreneur adalah seorang “Entrepreneur Modern” yang berbasis teknologi. Inovasi dan kreativitas sangat mendominasi mereka untuk menghasilkan produk yang unggulan sebagai dasar pembangunan ekonomi bangsa berbasis pengetahuan (Knowledge Based Economic).( Nasution, Arman Hakim et al, 2007) Perbedaan Entrepreneur dan Teknopreneur

Beberapa pakar dan media meramalkan bahwa “technopreneurship” akan menjadi salah satu trend masa depan. Bahkan beberapa universitas di dunia mulai menawarkan technoprenuership sebagai suatu program studi dalam berbagai jenjang pendidikan. Salah satu universitas di Asia yang menawarkan Master Degree Program in Technopreneurship adalah Universitas Teknologi Nanyang (Nanyang Technological University – NTU) Singapura. NTU bahkan memiliki pusat studi khusus untuk bidang ini yang dikenal dengan nama Nanyang Technopreneurship Center (NTC). Bagaimana di Indonesia?

Penelitian telah menunjukkan bahwa munculnya technopreneur-technopreneur mampu meningkatkan perekonomian suatu negara. Technopreneur memiliki karakteristik yang berbeda dengan entrepreneur. Salah satunya adalah pengembangan inovasi yang menjadikan masyarakat dan bisnis berubah ke arah yang lebih baik.

Source : http://technopren.wordpress.com/2012/11/21/technopreneurship-vs-entrepreneurship/

Posting Komentar

0 Komentar