Merapi Meletus, Status Ditingkatkan Jadi Waspada

Setelah empat tahun tidak aktif (2007), gunung Merapi kembali meletus mulai pukul 08.31 Wib, tadi Rabu (3/8). Sampai berita dirilis tercatat delapan kali letusan gunung dengan ketinggian letusan sampai seribu meter yang mengarah ke barat dan ke barat daya, sehingga pihak pengamatan gunung api Merapi langsung menaikan status gunung Merapi dari aktif normal menjadi waspada. Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Merapi, Warseno, mengatakan, ditingkatkannya status gunung Merapi dari aktif normal menjadi waspada, menyusul semakin meningkatnya aktifititas gunung Merapi sejak awal bulan ini, dimana sudah tercatat sebelas kali gempa tentonik jauh, dua kali gempa tentonik A, satu kali gempa vulkanik A, dua puluh empat kali gempa vulkanik B, serta letusan sebanyak delapan kali mulai pukul 08.31 sampai pukul 09.48 Wib hari ini. "Dengan kondisi itulah status gunung Merapi layak ditingkat dari aktif normal menjadi waspada, dengan harapan masyarakat mengetahui dan waspada. Kita saat ini sedang menunggu status peningkatan gunung Merapi dari aktif normal menjadi waspada dari pusat, setelah melaporkan intensitas gunung Merapi," ujarnya kepada koran ini di ruang kerjanya, belakang balok Bukittinggi, tadi. Warseno menambahkan, letusan gunung Merapi berdasarkan laporan masyarakat, tersebar sepanjang arah barat dan barat daya gunung Merapi, seperti daerah Kotobaru, Padangpanjang, Silaiang dan Sicincin. "Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diingini, kira berharap agar masyarakat memakai masker jika keluar rumah," harapnya. JADI TONTONAN. Meletusnya gunung Merapi, jadi tontonan menarik sebagian masyarakat kota Bukittinggi dan Agam Timur. Mereka menyaksikan langsung "indahnya" gumpalan asap hitam bercampur coklat menyembur dari puncak gunung Merapi yang selama ini sangat diminati sebagian kawula muda untuk didaki, karena saat gunung Merapi melatus udara cukup cerah dan bersih. Dilain pihak dengan meletusnya gunung Merapi, masyarakat di bawah kaki gunung Merapi seperti Kotobaru dan sekitarnya, Gunung dan sekitarnya justru berlarian ke dalam rumah, untuk menghindari abu gunung Merapi. Lebih dari itu mereka juga merasa cemas, jangan-jangan abu gunung merapi akan mematikan tananam pertanian mereka.
Source : http://padang-today.com

Berikan Komentar yang bermanfaat dan sehat.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama