Untuk berkompetisi lebih baik lagi di pasar aplikasi, Twitter merilis Bootstrap. Raksasa mikroblogging tersebut melalui blognya mengumumkan kehadiran platform baru yang menyediakan seperangkat alat menggunakan CSS dan konvensi HTML untuk menciptakan aplikasi.
Platform ini awalnya dikembangkan pada ajang Hackweek, sebuah perhelatan developer yang diadakan Twitter. Standarisasi platform tersebut sudah disempurnakan sejak saat itu. Kini, disebutkan Twitter kini mereka memiliki kerangka kerja yang konsisten untuk mengembangkan aplikasi.
Bootstrap digambarkan sebagai CSS sederhana namun dibangun dengan pre-processor yang menyediakan lebih banyak daya dan fleksibilitas ketimbang CSS standar. Di blog tersebut disebutkan dua keuntungan dari platform ini.
"Bootstrap sangat mudah diimplementasikan. Hanya menaruhnya di kode yang telah Anda buat. Setelah selesai, Bootstrap hanya akan berisi CSS. Artinya tidak akan ada gambar yang berlebihan, Flash atau Javascript. Yang ada hanyalah CSS yang sederhana namun powerful untuk kebutuhan pengembangan web Anda," jelas Twitter.
Ini adalah bagian dari upaya pembaruan yang dilakukan Twitter agar lebih memfasilitasi para developer, terutama menyediakan standar bagi para pembuat aplikasi.
Karena para developer saat ini banyak menggunakan bootstrap oleh karena itu pada artikel kali ini saya akan memberikan beberapa informasi tentang Exstensi Google Chrome untuk Bootstrap dengan berjudul "5 Ekstensi Google Chrome untuk Bootstrap"
Ekstensi pertama adalah :
Sebuah dokumentasi Bootstrap atau petunjuk tentang bootstrap akan sangat membantu kita untuk melihat penulisan code yang sudah di tentukan, oleh karena itu ekstensi bootstrap Twitter Offline Docs ini akan membantu anda mengakses dokumentasi Bootstrap secara offline. Jika sudah terinstall pada chrome Anda, dokumentasi dapat diakses dengan melakukan klik pada ikon di toolbar sisi kanan atas.
Selain akses melalui toolbar, Anda dapat mengakses setiap bagian dari dokumentasi melalui inbox/addres bar dengan mengetikan keyword bt lalu tekan tab pada keyboard, selanjutnya ketik help untuk melihat kata kunci apa saja yang bisa dipakai sebagai shortcut. Pada halaman option, Anda dapat menambahkan kata kunci sesuai keinginan Anda yang nanti akan digunakan sebagai shortcut untuk mengakses setiap bagian dari halaman dokumentasi.
Contoh jika anda ingin melihat dokumentasi tentang tombol pada Boostrap, Anda hanya perlu mengetikan bt button pada omnibox dan anda akan otomatis diarahkan ke bagian tersebut.
Ekstensi ini, bisa anda gunakan ketika mengakses dokumentasi Bootstrap(secara online) pada halaman Customize. Jika ekstensi ini sudah enabled pada chrome Anda, maka anda akan menemui label untuk variabel yang mewakli nilai warna akan berubah warna sesuai dengan kode hex (seperti #FFF) yang dipilih. Jadi ketika anda mengubah nilai variabel warna, kita akan langsung tahu apa warna yang kita pilih.
Bisa dibilang, ekstensi ini adalah yang paling fun karena dengan ekstensi ini semua halaman web bisa disulap menjadi seperti Bootstrap. Hanya dengan satu kali klik. Semua berubah! Tapi karena tidak semua web mempunyai struktur markup yang ‘bootstrapable’, jadi tidak semua web bisa optimal di sulap menjadi seperti Bootstrap.
Dengan ekstensi ini, Anda akan dengan mudah melakukan konversi bentuk raw JSON menjadi lebih readable dengan bentuk html tabel. Hanya dengan memasukan link dari sumber data JSON Anda dan klik tombol Get, maka hasil tabel akan muncul di dalam popup ekstensi. Ekstensi ini akan sangat berguna untuk melakukan analisa ketika sedang mempelajari API yang memberikan respon dalam bentuk JSON.
Ekstensi ini, akan menampilkan semacam grid pada jenis layout fluid dan non-fluid pada halaman Bootstrap. Untuk saya yang tidak terlalu paham mengenai konsep grid, saya hanya tau jika ekstensi ini hanya akan menampilkan grid.
Kelima ekstensi diatas, patut dicoba untuk menambah kemudahan dalam eksplorasi Bootsrap.
Dengan bantuan ekstensi Google Chrome untuk Bootstrap ini akan cukup mempermudah pekerjaan dalam melakukan hal desain dengan menggunakan bootstrap.