Pengalaman dialami oleh Max Rosett yang sekarang menempati posisi sebagai Software Engineer (Insinyur Perangkat Lunak) di Google. Sebelumnya Max Rosett bekerja sebagai konsultan manajemen kemudian bekerja di perusahaan startup ApartmentList.com. Max Rosett mendapat gelar master Ilmu Komputer di Georgia Tech.
Max Rosett terbiasa mencari masalah pemrograman melalui mesin pencari Google. Suatu hari dia sedang mengerjakan suatu project dan mencari solusi masalah pemrograman dan googling dengan kata kunci “python lambda function list comprehension”. Dikliklah tombol biru untuk mencari pencarian yang relevan. Tiba-tiba hasil pencarian terbelah dan membalik hingga tampil sebuah kotak yang mengatakan “You’re speaking our language. Up for a challenge?” yang artinya “Anda berbicara menggunakan bahasa kami. Siap untuk sebuah tantangan?.
Max Rosett memutuskan iya, ketika diklik halaman diarahkan ke website foo.bar. Halaman foo.bar menyerupai antarmuka UNIX. Max Rosett mengetikkan perintah list file dan terdapat satu buah file bernama “start_here.txt”. Setelah dibuka didalamnya terdapat dua kalimat “Type request to request a challenge. Type help for a list of commands.” artinya “Ketik request untuk meminta sebuah tantangan. Ketik help untuk daftar list bantuan”. Rosett memilih request, pada layar menampilkan uraian paragraf berupa tantangan algoritma pemrograman dan petunjuk bagaimana cara mengirim jawaban solusi tantangan tersebut.
“Saya punya waktu 48 jam untuk menyelesaikannya, dan waktu terus berdetak” sebut Rosett.
Rosett menyelesaikan masalah pertama dalam beberapa jam. Setiap kali dia mengajukan solusi, foo.bar menguji kode terhadap uji kasus tersembunyi. Rosett menyelesaikan lima masalah selanjutnya selama dua minggu. Setelah memecahkan masalah yang keenam dia diminta untuk mengirimkan biodata atau kontak. Beberapa hari kemudian Google meminta untuk mengirimkan CV atau Resume melalui email. Selanjutnya Rosett ditelpon untuk mengikuti wawancara. Untuk pertama kalinya Rosett mengunjungi kantor Google di Mountain View, Rosett berkata “saya merasa yakin saya bukan korban dari lelucon belaka”.
Setelah tiga bulan menerima undangan misterius akhirnya Max Rosett resmi diterima sebagai Googlers. Rosett mengatakan “Foo.bar adalah taktik brilian dalam merekrut. Google menggunakan itu untuk mengidentifikasi saya sebelum saya diterima bekerja di tempat lain, dan mereka membuat saya merasa penting ketika melakukan hal itu. Pada saat yang sama, mereka menghormati privasi saya dan tidak menjangkau saya tanpa eksplisit meminta informasi saya.”
Oh ya jangan mencoba mencari halaman foo.bar. Tampilan UNIX like hanya akan muncul untuk undangan . Bagaimana? Apakah kamu juga tertarik bekerja di Googleplex? Menurut survei, Google merupakan tempat bekerja paling menyenangkan lho. jadi begitu caranya google melakukan rekrutment programmer
0 Komentar
Berikan Komentar yang bermanfaat dan sehat.